Main Aman

Pernah nonton film judulnya Ice Castles gak? Itu film juaduuulll banget tapi berkesan di memoriku. Ceritanya tentang seorang gadis yang berbakat ice skating atau seluncur es yang kemudian mengalami kecelakaan dan kehilangan penglihatannya. Di film itu diperlhatkan bahwa si gadis ini berlatih dengan sangat rajin, bahkan di halaman belakang rumahnya yang memiliki danau kecil yang membeku saat musim dingin. Karena nonton film ini, aku dengan sotoynya mengambil kesimpulan bahwa jika musim dingin, dan danau membeku maka kita bisa berseluncur atau jalan-jalan di atas es.

skating-on-frozen-lake-hdr-hd-wallpaper-68201

Singkat cerita, akhirnya aku bisa menginjakkan kaki ke negeri empat musim. Dan suatu saat, pada musim dingin pertama yang aku alami, aku sempat berbincang dengan seorang teman satu kampus yang sudah lebih lama tinggal di sini. Dia pernah lama tinggal di Chicago yang letaknya di pinggir danau besaaaar bernama Lake Michigan. Spontan aku berseloroh, “Wah, enak dong ya kalau musim dingin bisa berseluncur di atas es di danau itu.”

Temanku ini langsung menatapku dengan aneh dan berkata, “Are you mad? Bahaya tauuukkk. Es di danau itu kan belum tentu tebal dan bisa menahan  berat manusia yang jalan-jalan atau berseluncur di atasnya.”

Lalu dia menjelaskan bahwa es yang tipis bisa retak, jebol, dan jatuh lah kita ke dalam danau yang pasti suhunya duingggiiin sekali.Akibatnya bisa fatal karena suhu tubuh ngedrop dan akhirnya menederita hypothermia. Ooohhh… baru tahu. Kalau dipikir-pikir ya benar juga. Danau itu kan biasanya dalam sekali dengan jumlah air yang buanyak sekali, dan sedingin-dinginnya suhu, nun jauh di bawah sana masih ada bagian yang cair, tidak membeku. Pertanyaannya adalah, kita yang awam ini apa tahu seberapa tebal es yang melapisi permukaan danau? Lalu apa tebalnya merata? Gimana kalau ada yang tebal dan ada yg tipis?

bigpreview_Frozen Lake

Aku gak akan pernah lupa ‘petuah’ si temanku ini soal es di danau. Kuingat dan kupatuhi. Apalagi setelah kemudian nonton film-film lain (ketahuan banget sumber ilmunya ecek2 kayak gini…ha…ha…ha) yang menggambarkan orang kejebur danau yang dilapisi es tipis. Makanya, meski dulu kami sempat tinggal di kompleks yang dekat banget dengan danau, tidak pernah ada niat sedikit pun untuk jalan-jalan di atas danaunya saat sempat membeku di musim dingin.

Dua tahun kemudian, datanglah satu keluarga dari Indonesia yang kebetulan bertempat tinggal di kompleks dekat danau yang pernah kami tempati (saat itu kami sudah pindah ke lokasi lain). Kebetulan kami bertemu mereka (sebutlah pasangan P dan O) saat sedang ngubek-ngubek barang bekas di Goodwill. Pembicaraan dimulai dengan bahasan tentang cuaca musim dingin dan salju tebal yang menghampiri kota kami. Lalu P menceritakan tentang pengalaman berjalan di atas danau (yg dekat rumahnya itu) yang membeku bersama dengan ketiga anaknya. Suamiku spontan berkata, “Loh, bahaya kan itu. Esnya bisa retak dan bisa nyemplung ke dalam danau.”

Jawaban si P, “Ahhh…gak apa2 kok. Saya sudah cek esnya, cukup tebal untuk ditapaki.”

Aku dan suamiku langsung berpandang-pandangan. Yeileee…dibilangin kok malah ngeyel. Belum kena batunya aja kali yaaaa. Ya sudah deh kalau gak percaya akan bahayanya berjalan di atas danau beku.

Lakes_wallpapers_364

OK, sampai di sini cerita berakhir? Tentu saja tidak. Ada sebabnya kenapa aku teringat lagi akan pembicaraan dengan teman dari Chicago itu dan dengan si P dan O. Kemarin Imo memberitahukanku bahwa salah satu temannya meninggal karena terjatuh ke dalam danau yang membeku. Namanya Justin, dan usianya baru 12 tahun. Dia dulu sempat satu kelas dengan Imo (kelas 4), dan Imo ingat pernah mengajari anak itu menggambar. Tahun lalu, anak itu pindah rumah dan sekolah.

Aku baru baca beritanya saat menulis postingan ini. Rupanya anak ini berjalan di atas danau beku yang ketebalannya cuma 2 inci bersama satu orang temannya. Keduanya jatuh ke dalam danau, tapi Justin tidak terselamatkan meski banyak sukarelawan dan petugas yang berusaha menyelamatkannya. Dia baru bisa diangkat dari danau 30 menit setelah terjatuh, yang mana sudah terlambat.

Tragis.

Tapi ya itu buktinya bahwa jalan di atas danau beku memang tidak aman. Mungkin aku dan suamiku termasuk tipe orang yang terlalu hati-hati, kurang punya semangat berpetualang mungkiiinnn di mata orang-orang seperti P dan O, tapi aku gak nyesel jadi orang “rada penakut” kayak gini. Ada banyak cara lain untuk menikmati hidup tanpa harus nyerempet-nyerempet hal berbahaya atau konyol seperti yang dilakukan si P. Dan sungguh, yang dia lakukan itu gak membuat aku jadi kagum dan melongo sambil berkata, “Wow, berani banget ya Andaa! Hebaaaattt!” Malah jadi kasihan, terutama sama anak-anaknya yang jadi terseret ke dalam situasi berbahaya gara-gara ortu mereka sendiri.

Oh ya, satu hal lagi. Meski bahaya, berseluncur di atas danau beku bukan hal mustahil. Tapi harus dilakukan dengan hati-hati, ilmu, dan persiapan muateeenggg banget. Ada langkah-langkahnya di sini, kalo memang berminat. Tapi kalau cuma mau berseluncur es….di ice skating ring yang memang dirancang untuk berseluncur aja kali yaaaaa. Gak repot-repot dan relatively lebih aman. Mau ice-fishing? No, thank you. Mancing bisa di musim lain yang lebih nyaman dan aman, ngapain repot2 ngebor es dan berdingin-dingin cuma buat mancing ikan? Tapi itu aku lo ya…he…he…kalau yg lainnya ada yang suka dan menemukan kenikmatan di sana, ya monggo. Asal hati-hati saja dan pake perhitungan, jangan asal spontan agar tidak bernasib seperti Justin.

Foto-foto diambil dari:

http://good-wallpapers.com/nature/18122

http://wakpaper.com/id86102/frozen-lake-1152×864-pixel.html

http://www.funwallz.com/skating-on-frozen-lake-hdr-68201.html

19 thoughts on “Main Aman

  1. Di sini banyak tuh orang yang mengabaikan keamanan demi nggak mau repot atau demi dibilang hebat dan keren. Di tempat kerja, di jalan, di mana aja banyak contohnya.
    Aku setuju sama mbak Irma. Mendingan cari aman aja dari pada menyesal kemudian.

    • Seperti nak motor gak pake helm, gitu ya teh? Atau anak SD udah naik motor, kebut2an pulak. Bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi orang lain.

      Iya, teh Novi…untuk banyak hal aku cenderung main aman. Ada sih saat2 dimana aku nekad, tapi bukan buat keren2an, pasti ada alasan yg kuat di baliknya.

  2. Di Bintaro Xchange ada lho Ice Skeating yg baru.. #pamer hahaha
    back to topik, aku dulu juga berpikiran sama lho, enak bener ya meluncur di es di atas danau, kan luas… eeeh tnyt bahaya, dna dinginnya sama kali ya sama yg di film titanic *ngayal lagi

  3. Lhoo aku selama ini nggk kepikir kalo danau / sungai beku itu bisa buat ice skating, udah ngeri duluan bayanginnya.
    iya, mau have fun mending cari tempat yg aman aja ya mb Irma.
    Eh mana dong foto si bungsu, udah selucu apa sekarang ?

    • Lah kebalik sama aku ya? kalau aku mengira semua danau bisa dijadikan tempat berseluncur es.

      Foto2 Ghaazi kapan2 ya, mbak. Soalnya sering gak ada waktu untuk resize dan pasang watermark.

  4. Di sini orang-orang suka banget skating di danau/kanal karena itu biasanya kalau kanal/danau mulai membeku hampir tiap hari dicek dulu oleh petugas (entah dari pemerintah kota/pemadam kebakaran, saya ngga tahu) dan tiap hari selalu ada pemberitahuan apa boleh atau tidak skating di atasnya. Bahaya memang kalau es-nya tipis, selama tinggal di sini, untungnya belum pernah ada kejadian yang jatuh ke danau/kanal pas skating.

    • Ohh…bagus kalau ada policy seperti itu. Memang beberapa danau di sini (bukan di kotaku) juga ada yang ditandai seberapa tebal esnya. Tapi kalau aku masih takut. Mungkin suatu saat harus mengumpulkan keberanian untuk berseluncur di es yang secara resmi dinyatakan cukup tebal.

  5. Aku…. aku jg termasuk penakut kalo urusan keamanan. Apalg menyangkut anak2.
    Bukan pengecut utk mencegah bahaya… smg kt sll dilindungi dr bahaya dan celaka ya.
    Indah bener ya, dan emang memancing kita buat menikmati es disana

Leave a reply to novianadewi Cancel reply