Membaca karya teman-teman yang ikut dalam lomba menulis tentang xenophobia yang diselenggarakan MPer cerdas nan cantik bernama Lessy, aku terus terang seperti menemukan oase di tengah padang pasir tandus. Di tengah makin sepinya MP yang satu persatu ditinggalkan oleh para blogger setianya, tulisan-tulisan peserta yang bagus-bagus sungguh membuat batin saya bergejolak.
Ada rasa kagum sekaligus bangga. Ini lo hasil karya MPers! Ini lo yang selama ini kami lakukan, dan sungguh buta sekali mata mereka yang menganggap blogger tak melakukan apa-apa buat MP! Sungguh bodoh sekali mereka yang mengusir blogger dari MP demi keuntungan finansial (langsung) semata!
Dan tulisan-tulisan berkualitas di lomba itu hanya secuil dari ribuan karya yang telah dihasilkan oleh para blogger MPers. Masih banyak lagi karya-karya yang bagaikan mutiara terpendam dengan keapikan tutur bahasa, keunikan topiknya, dan kedalaman bahasannya. Dan itu akan mereka buang begitu saja dengan menghapus fitur blogging bagi pengguna non-OS per 1 Desember nanti.
Ah, masih banyak situs lain, menulis kan bisa dimana saja. Mungkin ada atau banyak yang bilang begitu. Tapi coba lihat seperti apa tulisan yang banyak beredar di MP, dan seperti apa tulisan-tulisan di situs lain. Tulisan di MP itu punya ciri khas yang mungkin tak dimiliki di lapak-lapak lain, yaitu selalu ada sisi manusia dari penulisnya. Ada sisi kehidupan pribadi yang ditampilkan, di samping hikmah atau pelajaran yang disampaikan. Dan kenapa sisi pribadi itu dengan begitu mudah disampaikan? Karena ada rasa nyaman untuk membuka diri di sini, dan itu bisa ada karena atmofsir yang sudah tercipta di dalamnya.
Ciri khas lainnya, yang sudah sering juga disinggung oleh teman-teman adalah komen yang saling berbalas, bersahutan seperti tak mau putus, layaknya orang sedang chat saja. Kalau sudah ketemu yang cocok, malah bisa ber-OOT sampai guling-guling kegelian. Kebebasan bicara juga sangat luwes diterapkan di MP, tapi itu sebelum penguasa baru datang (Mulpid) yang kemudian menerapkan TOS berpasal karet demi kepentingan dagangnya.
Ya, demi memberi kapling bagi para pedagang yang murni berjualan tanpa ngeblog, demi mendepak para blogger yang dianggap hanya menumpang saja, demi dewa mereka yang bernama uang, maka kita diusir dari MP. Menyakitkan? Sangat!
Tapi seperti tahu karakter manusia pada umumnya dan waktu akan membuat manusia lupa, maka Mulpid dengan gaya diam seribu bahasanya membiarkan kita berproses dalam waktu dan seperti yang mereka harapkan, banyak dari kita yang kemudian menerima keputusan itu dengan sendirinya serta melupakan kemarahan dan rasa sakit itu. Nothing lasts forever, it’s time to move on, begitu kita katakan pada diri kita sendiri, untuk menghibur hati.
Mungkin kemarahan dan sakit hati kita yang membara saat pertama kali mengetahui berita ini sudah mulai susut, mungkin kita semakin malas posting di MP karena merasa tulisan akan lenyap sia-sia, tapi aku berharap kita jangan pernah melupakan bahwa kita diusir, dicampakkan disia-siakan oleh Mulpid. Kita sangat pantas untuk protes dan tak menerima keputusan sepihak mereka. Kita pantas untuk menuntut tool migrasi dan pengunduhan yang telah mereka janjikan. Dan yang terpenting, kita harus memelihara semangat awal yang kita miliki ketika kita memutuskan untuk berkapling di sini, semangat untuk menulis dan berbagi.
Ayo coba bangkit lagi, meski telah tersuruk sebegitu jauh dalam kesedihan. Jangan biarkan Mulpid mengambil satu-satunya hal yang tak bisa mereka sentuh: our ability as bloggers, as writers! Karena saat kita berhenti menulis, maka saat itulah mereka menang.
mb Irma, aku follow ya WP-nya
semoga kita masih bisa menyambung tali silaturahmi di sini, sama spt di MP 🙂
Silakan Shan, aku juga akan menjadi pengikutmu, ya. Aaaamiin, mudah2an ya masih bisa, meski di WP aku masih tergagap-gagap.
Pertamaaaxxx
Tumben bisa pertamax di sini yah?
Ha…ha…ha… keinjek mbak Shanti tuh.
Owh… hehehe dimoderasi ternyata *blush
Iya, mbak kok saya jadi ikutan males posting di Multiply. Saya lebih banyak nulis di forum2 lain
Lah, aku juga baru ngeh kalau pake moderasi. Pengennya sih gak usah pake moderasi segala ya. Ada gak sih caranya?
Yap, memang wajar sih ada rasa malas itu krn kita sudah disio-sio sama pemilik MP. Tapi kalau semangat itu terenggut juga, berarti kita sudah keok banget dikalahin sama mereka. Aku gak mau begitu…he…he.
Untuk tidak pake moderasi, masuk ke Dashboard >> Setting >> Discussion
Nah, silakan hilangkan centang “Comment Moderation”
Oh, ada caranya…hi…hi. Makasih banget, Mas! Laksanakan!
Nanti kalo memoderasi malah dikira meniru kebiasaan antek Mulpid. Eh, kalo yg itu malah menyembunyikan kolom komen ding 🙂
Iyo… makanya aku sebel kok pake moderasi segala. Udah aku ganti, coba yak liat berhasil gak nih ngilangin moderasi. Jiah… nostalgiaaa….masa admin DS.
Test….
Berhasil, Mas! Tapi kok gak bisa reply ke reply ke reply sih? Bisanya cuma ke reply lapis kedua, selanjutnya gak bisa. Apa musti disetel2 lagi setingannya? Duh gagap WP sayahhh.
Yakk… berhasil!!!.
Okey, jangan bawa-bawa kebiasaan Mulpid di sini. Termasuk juga kebiasaan suka ngintip, nyuekin tamu, nutup komentar, bikin jembatan
Ho oh… gak asik, gak bisa reply to reply. Kalo mau OOT jadi susah nyambungnya 😀
Iyo, Mas Iwan. Mudah-mudahan aku dilindungi dari sifat2 sedemikian. Aaamiin. Lawan Mulpid!
Apa mungkin ya para designernya sudah mengantisipasi OOTers? Ha…ha…ge-er tralala. Makanya kita paling nyaman OOT di MP ya. Pantessss. Mari kita usulkan fitur yang menjamin kesejahteraan OOTers di situs baru nanti pada Kang Bimo dkk.!
Iya mbok… Kita harus tetep nulis dan isi video kalo perlu, jebolin server… Hihiihihi
Boleeehhh… yuk kita jebolin rame-rame…ha….ha.
Tetep semangat, Mbak 🙂
Makasih, Anaz…tetap lawaaannn! Sudah ada belum yg nulis soal MP di Kompasiana?
pertamax ye?
Ge-er ah si Mamah…ha…ha…ha. Di sini gak jelas nih pertamaxnya, pake moderasi pulak.
mari mampir kakakkk :))
Mampir ke mana? Kok aku ngebayanginnya warung remang2 ya? Ha…ha…ha… pikiranku kacau nih.
jangankan males nulis, komen aja aku dah males setengah mati
Mengerti banget, Feb. Aku pun merasakan hal yang sama, makanya nulis seperti di atas juga buat diriku sendiri. Enak aja si Mulpid bikin gue jd gak minat nulis lagi…huuu… udah menjajah MP, eh mau menjajah mental gue juga. Ogahhh. Gitu deh ceritanya.
kehilangan gairah buat ngapain ngapain, meski dah buat web pribadi, tetep aja gak ada rumah kayak multiply.
Yo… nah itu makanya jangan biarkan Mulpid merenggut semangat kita. Justru ini saatnya kita memberitahu pada dunia apa yang sudah mereka lakukan pada kita. Dan kau pun sudah banyak melakukannya di blogmu kuwi.
yuhuu… cowok ganteng hadir…
Duileeee… gak dimana-mana dehhh. Mana tulisannya? Ayo posting!
saya malu, mba. IMO, WP terlalu formal hehe…
Malu sama siapa? Pake baju kaaan? Nah justru krn formal, awak MP datang untuk mengubah suasana! Taraaaaa! Paling tidak sampai dengan situs yang lagi dibangun kawan2 rampung.
Om Dedy, hanya masalah waktu saja kebiasaan OOT pindah di Kampung Wipi Permai
Percayalah, OOT itu akan melanda kampung Wipi…hi…hi…kan kita2 yang membawanya!
Mbak, aku follow yaaa….
Eh, mbak Novi, silakan. Mari kita saling mengikuti. Makasih lo ya.
Kalau inget MP, pusing inget blog yang belum dipindahin. D’oh…….
Loh, kenapa belum pindah? Sudah ada toolnya, tapi cuma ke Blogger dan Tumblr. Ada yang bilang bisa diakalin utk ke WP. Petama pindah dulu ke blogger, terus boyongan lagi ke WP.
sama mbaaaak..
aku jg mule malas nulis d eMPeh..
hayuukss kitah belajar mentjintai WePe
He…he…he..aku masih mau nulis di MP, tapi cross-posting aja ke sini juga. Soalnya di MP masih banyak yang perlu disampaikan.
betul..betul…betul..
ga sekalian ikut MP Awards lagi,mbak?
Pancen rodo males, Mbak… Seperti orang patah hati. Kayaknya bagus juga waktu sebulan ini buat nulis-nulis sisa-sisa semangat ngempi.
Iyoooo…sama kok. Aku pun merasakan pedihnya patah hati itu. Yuks kita sama2…duet patah hati…ha…ha.