[Bukan Hoax] Akhirnya, Yang Ditakutkan Itu Terjadi! Blog MP Akan Ditutup!

Maka, hal yang kita takutkan pun terjadi. Silakan baca pengumuman ini, teman-teman:



Dan ingat, saya cuma penyampai pesan. Don’t shoot the messanger kalau orang bilang. Silakan kalau yang mau demo, ya demo, yang mau pindahan, akan diberikan toolnya. Bersyukur ya yang udah punya rumah kedua (selingkuhan).

Pengennya bilang: I told you so, tapi aku kan juga sediiiihhhh! Huaaaa!

Link lebih jelasnya di sini ya: PENUTUPAN BLOG DKK

Buat yang pengen terjemahannya, bentar ya, ane bikin dulu.

Terjemahan pengumuman: (dengan dibantu ponakan Dek Haryo yang pinter dan ringan tangan)

__________________ beginning of quote ____________________

Halo, ini Stefan, menulis dari Kantor Pusat Multiply di Jakarta, Indonesia.

Seperti halnya telah disadari oleh sebagian besar dari kalian, misi Multiply telah berevolusi dalam satu setengah tahun terakhir menjadi pasar ecommerce yang terbesar dan terpopuler di dua wilayah pemasaran yang sangat menarik, Indonesia dan Filipina. Karena fokus kami telah berubah, kami telah meninjau ulang semua operasi kami, dan mengambil beberapa keputusan yang akan
berpengaruh bagi kalian semua di sini.

* Mulai 1 Desember, sayangnya kami tidak dapat lagi mendukung Multiply dengan formatnya saat ini – kami akan mulai menghapuskan jejaring sosial dan berbagi konten (foto, video, blog, pesan sosial, dll). Kami telah memutuskan akan menghentikan penyediaan dan hosting layanan-layanan tersebut, karena kami menyimpulkan bahwa terdapat situs-situs Internet lainnya yang berkomitmen untuk menyediakan layanan jejaring sosial yang akan melakukan tugas tersebut dengan lebih baik dibandingkan dengan kami.
* Untuk para pengguna jejaring sosial kami, akan disediakan cara yang mudah untuk mengunduh barang-barang kalian (foto, blog, konten, dll) atau bermigrasi ke layanan online lainnya. Kami akan mengumumkan detail lengkapnya dalam waktu dekat. Anda yang menentukan pilihan apakah ingin mengunduh, bermigrasi, atau membiarkan konten Anda begitu saja (dan akan dihapus).
*Untuk pengguna ecommerce kami yang telah ada saat ini (baik pembeli maupun penjual) di Indonesia dan Filipina, tidak perlu melakukan tindakan apapun.
*Menyangkut pelanggan Multiply Premium, kami akan mengembalikan uang yang belum terpakai, dan kami meminta maaf akan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh hal ini. Harap menghubungi layanan pelanggan untuk meminta uang Anda kembali. Harap ingat bahwa ini adalah untuk MP Premium, bukan produk Multiply Trust yang terkait dengan ecommerce.

Saya menyadari bagaimana berita ini mungkin akan sangat mengganggu, dan memahami kekecewaan yang ditimbulkan olehnya. Akhirnya ini adalah keputusan bisnis, penting untuk kami agar sukses dan terus maju. Disamping itu, kami sangat bersemangat untuk melanjutkan misi kami untuk memberikan 350 juta konsumen di Indonesia dan Phillipina sebuah solusi untuk membeli dan menjual barang secara online. Fokus tunggal kami saat ini adalah agar Multiply menjaga statusnya sebagai tujuan e-commerce paling diminati di Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang.

Saya menduga banyak dari Anda tidak akan menyukai berita ini, dan saya memohon maaf untuk menyampaikannya sekarang. Saya berharap anda akan memahami alasan dari keputusan kami dan terima kasih telah menjadi bagian dari komunitas Multiply selama lebih dari delapan tahun terakhir.

Stef

__________________ end of quote ___________

Tapi sungguh, meski sedih, aku optimis kita bisa kumpul lagi, mudah2an dengan format yang mirip (Xanga misalnya? *kedip2). Persahabatan kita akan diuji temans…mari kita mulai kumpulkan link yang ada!

Untuk teman2 yang baru saja atau sudah tahu mengenai kabar penutupan ini, silakan isi polling di SINI ya! Ayo kita galang kebersamaan untuk mencoba mengatasi hal ini dan mencari solusi.

Oh ya, beberapa waktu lalu aku sempat lakukan survei kecil-kecilan mengenai situs2 jejaring sosial/blogging lainnya. Silakan dibaca di SINI. Kalau ada yang bisa melanjutkan dengan bertolak dari wikipedia atau sumber2 lain, silakan. Ditunggu hasil investigasinya. Ini salah satu bentuk usaha kita untuk menyelamatkan jalinan pertemanan di sini.

Dan satu info dari mbak Niez bahwa MP user dari luar negeri juga sudah mulai membuat situs alternatif pengganti MP, dan mereka mencari pendukung dalam hak teknis. Silakan simak dan ikuti diskusinya di SANA.

Jika ada perkembangan atau info bermanfaat lain, akan aku tambahkan di sini.

349 thoughts on “[Bukan Hoax] Akhirnya, Yang Ditakutkan Itu Terjadi! Blog MP Akan Ditutup!

  1. penuhcinta said: Nah, satu bukti lagi bahwa mbak Arie memang sangat besar pengaruhnya. Meskipun aku gak yakin, mbak Onit sebenarnya paham tidak ya masalahnya…he…he.

    hehehe.. saya sih cuma pengamat, mbak. observer dari jauh, udah di sini sejak 2005. lihat fenomena mbak ari itu udah lama, sejak sebelum ada exodus ke fesbuk. pernah saya singgung sedikit di sini http://onit.multiply.com/journal/item/666 waktu lagi marak orang2 protes dgn fitur qn..

  2. penuhcinta said: Aku pribadi, merasa sangat sayang untuk menempatkan diri layaknya parasit yang cuma numpang gratis dan bisa eksis semata karena kemurahan hati mereka. Hubungan kita dan mereka adalah simbiosis mutualisme. Buat apa mereka bikin situs kalau kosong melompong? Yang mengisinya adalah kita, blogger. Jadi kalau kemudian kita membiarkan mereka berlaku sesuka hati, cuma atas dasar “hak mereka sebagai pemilik” maka kita juga layak protes dan memusuhi mereka.Demikian kiranya penjelasanku, mbak. Semoga dapat dipahami dan salam kenal!

    kalo yg ini sependapat. bikin sistem kalo gak ada yg pake, berarti dia udah gagal mendesain sistem itu. faktor penyebabnya banyak. lalu kalo sistemnya sudah populer dan sangat berguna bagi masyarakat banyak, tapi malah dibuang, tentu saja goblog. lah si fesbuk aja terus bikin perubahan walopun orang2 protes. tapi fesbuk cerdas, pakai fenomena itu utk bikin sistemnya jadi lebih baik, supaya org2 makin betah.

  3. penuhcinta said: Saya harap saat memberi komen begini, mbak juga telah aware apa yang telah terjadi selama ini, bagaimana mereka memperlakukan kita. Memusuhi mereka bukan terjadi dalam sekejap, ini adalah hasil perjalanan selama ini sejak mereka mulai berpindah ke Indonesia. Grace period sudah diberikan, bahkan kami sangat menahan diri dalam berkonfrontasi dengan mereka karena berbagai pertimbangan. Lalu, kalau sekarang, setelah jelas mereka membuang kita begitu saja, apakah kita masih mau bermesraan dengan mereka? Kalau aku dengan tegas akan menjawab: TIDAK!

    saya tau kok, saya penonton yg rajin šŸ™‚ apalagi mbak udah bikin summary-nya kan di notesnya stefan. jadi me-refresh ingatan saya.tapi saya lihat juga, ini masalah budaya juga. masalah cara merespon. baik customer service dan user-nya, yg sama2 org indonesia, belum bisa berdiskusi tanpa emosi. saya sempet mo nulis blog juga tentang ini. mbak enkoos pernah nulis ttg customer service amrik yg friendly (sama seperti pengalaman saya juga). tapi saya belon pernah mengalami jadi cs sih, jadi belon bisa bedain user amrik & user indonesia. tapi kelihatan bedanya dari komen2 di notes-nya stefan misalnya… ini bukan soal bermesraan atau tidak, tapi soal mengungkapkan pendapat dgn fokus dan melihat ke depan, bukan melakukan pelampiasan emosi sehingga gak produktif. saya lihat contoh baik dari mas fightforfreedom misalnya.

  4. penuhcinta said: Bukan hanya itu, mbak. Tapi sekaligus juga pengakuan dan bahkan permintaan maaf karena sudah menafikan bahkan mentertawakan kabar mengenai penutupan. Silakan baca lagi komen2 mbak Arie mengenai hal ini, dari meresahkan, cuma lebay, sampai pertanyaan mengejek: Jadi siapa yang bilang akan ada penutupan? Kalau masih mengelak bahwa itu bukan menafikan/mengingkari/menyangkal, ya kita akan muter2 lagi deh…he…he. Mbak Arie mendukung tindakan bersiap2 karena dasar “tidak ada yang abadi” bukan karena dasar “memang Mulpid menunjukkan tanda2 akan menutup.” Itu jelas sekali, tidak ada salah penangkapan dari pihakku.

    tolong bedakan juga mb irma, soal waktu, present dan past…aku rasa aku selalu menyampaikan hal2 seperti itu berdasarkan waktu, jika aku bilang saat itu tidak ada penutupan, memang karena tidak ada pernyataan tegas dari stefan yang saat itu juga sedang “aku beri kesempatan” sebagai orang yang benar2 baru di multiply, kalau sebelum tenggat waktu ternyata stefan sudah menyampaikan tegas multiply akan ditutup, itu berarti pendapatku juga bisa berubahsilakan saja kalau mb irma berpendapat aku muter2 atau suka ngeles seperti mulpid, i dont really care about that… karena memang pada dasarnya akupun sudah diberi judgement sejak awal kog, hehe jadi apapun yang aku lakukan tentu saja akan terlihat salah, so… sekali lagi “i dont really care what you say about me”tindakan bersiap karena nothing last forever memang sangat betul šŸ™‚

  5. penuhcinta said: Mbak Arie punya power untuk mempengaruhi dan membuat opini. Ini sudah bukan rahasia lagi. Mbak Arie juga dianggap sebagai sesepuh, makanya julukan presiden MPID melekat di diri mbak Arie. People look up and listen to you. Lalu kalau mbak Arie diam saja, bukan saja saat ada kabar dan tanda2 menuju penutupan, tapi juga di kasus-kasus terdahulu, maka amat sangat disayangkan power yang sedemikian besar tidak digunakan saat bagian dari keluarga besar MPID membutuhkannya. Please, jangan terlalu mendramatisir tuntutan ini, karena sangat wajar. Along great power, came great responsibility. Kalau mau milih2 kasus, cuma yang aman buat mbak Arie saja, tak mau ambil risiko berhadapan dengan Mulpid, lalu apakah kami masih bisa berharap pada mbak Arie? Mbak, please, berhadapan dengan Mulpid tidak akan menyita 24 jam waktumu atau seluruh hidupmu. Sedangkan untuk berOOT bisa lewat tengah malam dan sampai pagi, mosok sekedar menulis postingan yang lebih tegas dan bersikap terhadap Mulpid tidak bisa? Dan aku gak bicara sekedar surat terbuka terhadap Mulpid yang waktu itu, yang menagih janji. Oh ya, aku ingat kok. Atau memang prinsip mbak Arie nafsi-nafsi ketika sudah menyangkut kasus MPers vs Mulpid? “Kalau elu yang rempong, kenapa gue yang repot?” Seperti itu kan ujaran mbak Arie pada kami waktu kasus Surat Cinta?

    aku tidak akan bahas soal power, dan please tidak perlu mendramatisir juga soal itu mb irma :)dan seingatku, aku menuliskan dalam pm kita tentang “Kalau elu yang rempong, kenapa gue yang repot?”, ini sudah berkali2 dijelaskan situasinya pada saat itu kenapa sampai aku mengandaikan dengan pernyataan yang terkesan sekejam itu, dengan memotong / meng-quote tanpa menjelaskan situasinya yang memang pelik dan panjang storinya, dan menjelaskan di depan umum seperti ini, aku anggap aku menerima situasi yang menyudut aku, terima kasih mb irma šŸ™‚

  6. penuhcinta said: Sekali lagi, mau itu Stefan, Daniel, Dolly, semua dari mereka adalah orang Mulpid yang garis kebijakannya sama terhadap kita. Justru aku yang heran terhadap mbak Arie, setelah begitu banyak rangkaian kejadian, kenapa masih juga tidak menganggap Mulpid musuh? Setelah kasus Donny, setelah kasus Lapak 23, setelah kasus Pakdhe Soemitro, setelah kasus Pramborskkk, setelah kasus Surat Cinta, masih juga tidak menganggap mereka musuh? Apa sebenarnya yang ditawarkan mereka kepada mbak Arie sehingga begitu tidak ingin berseberangan dengan mereka? Masih percaya janji2 mereka? Termasuk janji blog akan tetap ada? He…he…he. Mosok sudah berkali2 MPers diperlakukan buruk dan dicuekkin, sudah berkali2 mereka janji sendiri/langsung ke mbak Arie yang diingkari, masih mau percaya juga sama mereka? Tunggu diapain lagi, mbak? Ini blog sudah mau ditutup lo. Apa tunggu mbak Arie diserang secara pribadi dulu, baru deh bikin QN yang memusuhi DT dan Stefan? Mbak, yang namanya bergandengan tangan itu, dua-duanya SALING bergandengan. Beda lo antara bergandengan tangan dengan bertepuk sebelah tangan…he…he. Sekali lagi, coba lihat selama ini apa yang Mulpid lakukan pada kita? Apakah mereka antusias menggandeng tangan kita? Usaha bermanis2 pada mereka, cukup di awal saja sambil penjajakan, tapi begitu mereka sudah kelihatan belangnya, kenapa juga kita yang harus terus menggandeng tangan yang kosong?

    mohon maaf kalau aku berbeda menyikapi soal menilai personal yang berbeda dalam satu perusahaan šŸ™‚ jika ini saja sudah berbeda, memang akan berbeda seterusnya sikap kita, jadi tak perlu dibahas lagi sepertinyadan disini, di depan umum aku akan menyatakan, aku tidak menerima sepeserpun material dari mulpid demi untuk tidak berseberangan dengan mereka dan justru menyerang teman2 sendiri, tidak… silakan anggap sekali lagi aku mencla mencle atau apapun itu, tapi aku hanya mengambil tindakan justru yang aku harap bisa menguntungkan teman2 mpersku tercinta, walau tidak akan bisa diterima akal sehat…dan untuk sikap bermusuhan yang seperti aku nyatakan sebelumnya bahwa aku berusaha tidak memusuhi mulpid, karena tidak ada gunanya menganggap musuh dan sebaiknya komunitas bergandengan tangan dengan provider media yang menaungi… adalah didasari dengan pendapatku bahwa: kondisi ideal memang demikian, tapi tidak dipungkiri masalah akan ada selalu tapi bukan tidak mungkin diselesaikan dengan berbagai cara tapi tidak dengan berseberangan terus… dan jika sudah bersikap memusuhi membabibuta provider penyedia media tempat kita bernaung dalam komunitas, aku rasa jalan terbaik adalah hengkang dari multiply sejak dahulu kala…jujur aku pilih opsi tersebut jika sudah memilih untuk memusuhi mulpiddan pernyataan ini tidak perlu ditafsirkan dengan “himbauan untuk hengkang aja kalo gak suka”… ini hanya pendapat pribadi yang aku keluarkan demi menjelaskan sikapku yang selama ini multi tafsir dan aku tak berharap teman2 mengikuti pendapatku :)bermanis2 menurutku bukan gambaran tepat untuk aku di mata teman2, kalau tidak pernah melihatku langsung bermanis2 dengan mereka, jadi aku berterima kasih saja dengan sebutan ini šŸ™‚

  7. penuhcinta said: Tunggu diapain lagi, mbak? Ini blog sudah mau ditutup lo. Apa tunggu mbak Arie diserang secara pribadi dulu, baru deh bikin QN yang memusuhi DT dan Stefan?

    again, nothing last foreverand yes, aku sudah sejak dulu menggarisbawahi pendapatku dalam hal pergaulan di multiply ini, bahwa sekali melanggar garis privasi berarti lampu merah, dan itu berlaku juga untuk DT dan Stefan

  8. penuhcinta said: Mbak, please, berhadapan dengan Mulpid tidak akan menyita 24 jam waktumu atau seluruh hidupmu. Sedangkan untuk berOOT bisa lewat tengah malam dan sampai pagi, mosok sekedar menulis postingan yang lebih tegas dan bersikap terhadap Mulpid tidak bisa?

    mohon dibedakan juga mb irma, antara hubungan pribadiku dengan teman2 dan mulpid, itu masalah yang sangat berbeda untuk dijabarkan melalui postingan di multiply… dan tidak perlu memaksa seseorang untuk menuliskan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nuraninya bukan? aku rasa aku juga pernah kog posting tentang mulpid, dan seperti kita ketahui adalah hak setiap user mengatur bagaimana postingannya dan tentang apa bukan? maksudnya kalau kita memang lagi nggak mood posting kenapa orang harus tidak nyaman dengan sikap kita yang tidak posting sesuatu?

  9. penuhcinta said: “Jangan Sok Hero,”

    :)mohon diingat, bahwa pernyataan ini aku tujukan HANYA kepada Wib seorang, bukan yang lain, mohon mb irma tidak menyampaikannya seperti aku menghakimi seluruh mpers sok hero, hehe dan aku punya alasan tersendiri ketika mengucapkan itu di pm terbatas kita…dan untuk wib, kita sudah bermaafan soal ini, maaf sekali kalau harus muncul lagi kata2 ini ya…

  10. penuhcinta said: apakah kita merasa hal itu appropriate diucapkan/dilakukan apa tidak. Mbak Arie, memang menjadi hak mbak Arie, tapi mohon pertimbangkan implikasinya bagi MPers yang lain, bukan sekedar implikasi bagi pribadi. Seperti yang sudah aku sebutkan di atas, mbak Arie bukan cuma sekedar Suminten yang bila beropini belum tentu diterima secara luas atau akan bergema kemana-mana. Mbak Arie sudah dianggap pemimpin di komunitas ini, jadi kalau “beda pendapat” itu malah membuat gerakan MPers jadi terhambat, hasilnya adalah kontra produktif.

    sekali lagi mohon untuk tidak mendramatisir hal ini, karena untuk bisa dimengerti sikapku oleh orang lain saja menurutku merupakan usaha berat (walaupun yeah akhirnya memilih sikap bodo amat deh mau dimengerti atau tidak hehe), jadi akupun tidak akan membebani diri sendiri lagi dengan masalah2 seperti ini, my concern is mudah2an selama ini aku tidak melewati batas2 privasi seseorang (kecuali batasku yang dilewati duluan) dalam memberikan pernyataan dalam masalah dengan mulpid ini, terlepas dari aku mendukung atau tidak.

  11. penuhcinta said: Tidak ada salah paham kok, mbak. Yang ada kita memang berbeda pendapat dalam hal Mulpid. Aku pun kemudian menjawab lagi, karena ingin mbak Arie paham. Bahasaku kali ini langsung saja, ya supaya jelas dan gak terlalu muter2.

    ya, salah paham dalam hal ini:”komen terakhir pun mbak Arie masih belum mengakui bahwa memang niat Mulpid untuk menutup blog yang saat itu ditangkap beberapa teman termasuk aku bukan sekedar gosip”dan kalaupun kita saling menjawab lagi, betul, disinilah usaha2 kita untuk saling mengerti, terima kasih mb irma šŸ™‚

  12. onit said: ini masalah budaya juga. masalah cara merespon.

    Budaya buruk kok dipertahankan. Yang namanya customer service, mestinya juga ngerti bagaimana cara berkomunikasi yang baik.

  13. onit said: jadi belon bisa bedain user amrik & user indonesia. tapi kelihatan bedanya dari komen2 di notes-nya stefan misalnya…

    banyak kok customer service di Indonesia yang friendly cara merespon keluhan pelanggan. Bukan isapan jempol karena saya pernah mengalaminya. Seperti baru baru ini saya mengurus deposito saya di BNI cabang Tuban.Ternyata saya masih ada tabungan dimana saya gak ngeh. Dikasih saran langkah apa yang musti saya ambil karena buku tabungan hilang gak karuan. Dan masih ada beberapa contoh lagi yang saya alami sendiri berhadapan dengan customer service di Indonesia yang ramah dan sangat membantu. Bukan mbulet dan gak komunikatif macam MULPID yang bisanya cuma mbideg.

  14. @enkoos: iya mbak. Saya membahas ini dlm konteks multiply aja kok. Perusahaan IT di indonesia kan termasuk baru, gak spt bank apalagi bank gede yg udah ada budget khusus utk training org2 cs. Perusahaan teknologi yg csnya baik menurut pengalaman saya adalah indosat & telkomsel. Multiply id ini baru banget. Startup gitu. Banyak bgt skrg startup teknologi di indonesia. Jadi jumlah pegawainya jg gak banyak & bisa jadi rangkap2 kerjaan. Teteup bagaimanapun tanpa ada training maka gak ada penggusuran budaya yg gak produktif.Customer ngamuk jg banyak. Para cs mengalami itu kok. Tapi jadi customer kan bisa nyebutin keluhan tanpa musti nambah2in yg gak perlu.

  15. Menurutku kita semua adalah tamu. Namanya tamu ya nurut sama yg punya rumah. Kalau ndak suka ya cabut. Tuan rumah jangan diamuk. Lah dia yang punya rumah. Mending sekarang cari kontrakan baru atau beli rumah bila mampu.Saya sendiri pernah difitnah dan dizalimi oleh Multiply karena bugs aplikasi. Saya tidak ngamuk. Kecewa iya. Wong sudah bertahun-tahun ngeblog. Seluruh kontak terhapus. Saya coba bersikap dewasa. Pindah cari yang lain. Alhamdulillah sekarang kerasan di WordPress. Dunia belum kiamat šŸ™‚

  16. wishknew said: Menurutku kita semua adalah tamu. Namanya tamu ya nurut sama yg punya rumah.

    Maybe you are a guest, but I’m not a guest. I’m a paying customer. Some contract should be honored, and I don’t see any of this in Multiply’s decision.

  17. Edwin, emang di kontraknya disebutkan kalau mp akan mempertahankan selamanya ya? Atau ada klausul refund untuk sisa bulan yang belum dinikmati? Waktu memutuskan jadi member premium ingat gak eulanya gimana?

  18. onit said: kalo yg ini sependapat. bikin sistem kalo gak ada yg pake, berarti dia udah gagal mendesain sistem itu. faktor penyebabnya banyak. lalu kalo sistemnya sudah populer dan sangat berguna bagi masyarakat banyak, tapi malah dibuang, tentu saja goblog. lah si fesbuk aja terus bikin perubahan walopun orang2 protes. tapi fesbuk cerdas, pakai fenomena itu utk bikin sistemnya jadi lebih baik, supaya org2 makin betah.

    Yap, yang nyerah di tengah jalan memang Peter Pez. Sayang2 sistem sudah lumayan memuaskan (paling tidak buat kita2 deh..he..he), eh dijual ke perusahaan yang jelas2 bisnis utamanya e-commerce. Ya kacau balau dunia.

  19. onit said: saya tau kok, saya penonton yg rajin šŸ™‚ apalagi mbak udah bikin summary-nya kan di notesnya stefan. jadi me-refresh ingatan saya.tapi saya lihat juga, ini masalah budaya juga. masalah cara merespon. baik customer service dan user-nya, yg sama2 org indonesia, belum bisa berdiskusi tanpa emosi. saya sempet mo nulis blog juga tentang ini. mbak enkoos pernah nulis ttg customer service amrik yg friendly (sama seperti pengalaman saya juga). tapi saya belon pernah mengalami jadi cs sih, jadi belon bisa bedain user amrik & user indonesia. tapi kelihatan bedanya dari komen2 di notes-nya stefan misalnya… ini bukan soal bermesraan atau tidak, tapi soal mengungkapkan pendapat dgn fokus dan melihat ke depan, bukan melakukan pelampiasan emosi sehingga gak produktif. saya lihat contoh baik dari mas fightforfreedom misalnya.

    Yang aku maksud permasalahan di sini juga termasuk yang dibalik layar, mbak. Bukan saja yang tampak gamblang tapi juga yang memang sengaja disembunyikan. Terus terang, sebagai salah satu yang pernah kena “sentuhan keramahan” Mulpid, banyak cerita yang aku dan kawan-kawan sengaja simpan karena kalau dibuka, bisa lebih berkobar lagi kemarahan teman2 blogger. Dan di The Chronology itu, sebagian yg dipendam2 sampai bisulan sudah mulai terkuak karena aku rasa sudah saatnya diketahui banyak orang. Kalau mau dirunut2 dari awal, mbak, user (blogger) komunikasinya biasa saja, bertanya biasa tidak ada yg emosional. Emosi baru naik saat tidak menerima tanggapan memuaskan dari pihak Mulpid. Jadi ini sama sekali bukan persoalan mana duluan, ayam atau telur, tapi memang awalnya cara komunikasi mereka kurang bagus. Dan menurutku attitude begitu berawal dari kebijakan perusahaan mereka yang memang tidak mengutamakan blogger. Jadi bukan attitude invidual atau budaya masyarakat Indonesia. Kalau CS Amrik bisa ramah, ya karena sebelumnya mereka belum berorientasi ke e-commerce, makanya blogger masih dianggap pelanggan/raja. Sedangkan buat Mulpid, kita cuma parasit..he…he. Udah baca tulisannya mantan pegawai Mulpid tentang parasit? Maaf mbak, mbak Onit belum cukup mengenal saya untuk bisa menilai apakah langkah saya produktif apa tidak..he…he. Oh ya, dan Mas Fightforfreedom itu namanya Cak Iwan, teman saya juga kok…hi…hi.*lirik2 manis ke Cak Iwan*

  20. srisariningdiyah said: tolong bedakan juga mb irma, soal waktu, present dan past…aku rasa aku selalu menyampaikan hal2 seperti itu berdasarkan waktu, jika aku bilang saat itu tidak ada penutupan, memang karena tidak ada pernyataan tegas dari stefan yang saat itu juga sedang “aku beri kesempatan” sebagai orang yang benar2 baru di multiply, kalau sebelum tenggat waktu ternyata stefan sudah menyampaikan tegas multiply akan ditutup, itu berarti pendapatku juga bisa berubahsilakan saja kalau mb irma berpendapat aku muter2 atau suka ngeles seperti mulpid, i dont really care about that… karena memang pada dasarnya akupun sudah diberi judgement sejak awal kog, hehe jadi apapun yang aku lakukan tentu saja akan terlihat salah, so… sekali lagi “i dont really care what you say about me”tindakan bersiap karena nothing last forever memang sangat betul šŸ™‚

    Yang aku bicarakan memang masa sekarang berbanding dengan masa lalu, karena konteksnya apakah mbak Arie merasa sudah memberikan penilaian yang salah atau tidak (terhadap Mulpid) di masa lampau (bahkan mungkin hingga sekarang). Jadi memang harus ada perbandingan keduanya. Mudah-mudahan bisa dimengerti, ya mbak. Ya sudahlah, kalau memang tidak peduli. Eh tapi kenapa dijawab lagi ya kalau gak peduli? He…he.

  21. srisariningdiyah said: aku tidak akan bahas soal power, dan please tidak perlu mendramatisir juga soal itu mb irma :)dan seingatku, aku menuliskan dalam pm kita tentang “Kalau elu yang rempong, kenapa gue yang repot?”, ini sudah berkali2 dijelaskan situasinya pada saat itu kenapa sampai aku mengandaikan dengan pernyataan yang terkesan sekejam itu, dengan memotong / meng-quote tanpa menjelaskan situasinya yang memang pelik dan panjang storinya, dan menjelaskan di depan umum seperti ini, aku anggap aku menerima situasi yang menyudut aku, terima kasih mb irma šŸ™‚

    Oh, kalau soal power aku tidak mendramatisir ko, mbak. Sudah banyak yang mengakuinya. Kalau memang dirasa sulit untuk membahasnya, ya gak apa2, soalnya memang susah juga ya kalau mau membantahnya…he…he. Mbak, yang jadi fokus di sini adalah pertanyaan “Atau memang prinsip mbak Arie nafsi-nafsi ketika sudah menyangkut kasus MPers vs Mulpid?” Masalah yang rempong aja itu cuma aku jadikan ilustrasi supaya mbak Arie mengerti apa yang aku maksud. Tapi ternyata tidak juga sampai. Ya sudahlah kalau begitu.

  22. srisariningdiyah said: dan untuk sikap bermusuhan yang seperti aku nyatakan sebelumnya bahwa aku berusaha tidak memusuhi mulpid, karena tidak ada gunanya menganggap musuh dan sebaiknya komunitas bergandengan tangan dengan provider media yang menaungi… adalah didasari dengan pendapatku bahwa: kondisi ideal memang demikian, tapi tidak dipungkiri masalah akan ada selalu tapi bukan tidak mungkin diselesaikan dengan berbagai cara tapi tidak dengan berseberangan terus… dan jika sudah bersikap memusuhi membabibuta provider penyedia media tempat kita bernaung dalam komunitas, aku rasa jalan terbaik adalah hengkang dari multiply sejak dahulu kala…

    Oh mbak, yang memusuhi membabi buta siapa ya? Aku dan teman2? Hmm… jadi begitu ya penilaiannya terhadap apa yg kami lakukan. Pantas saja. Padahal kami baru “ribut” kalau memang mereka membuat masalah, tidak yang sekonyong2 ribut padahal tidak ada pemicu apa-apa. Masalah hengkang,ini sih sama saja mengatakan pada para demonstran di bunderan HI yang memprotes korupsi di pemerintahan: “Kalau gak suka sama pemerintah Indonesia, pergi aja dari tanah Indonesia!” Semoga mbak Arie bisa membedakan antara Multiply dan pengelola Multiply (Mulpid). Aaaamin.

  23. srisariningdiyah said: again, nothing last foreverand yes, aku sudah sejak dulu menggarisbawahi pendapatku dalam hal pergaulan di multiply ini, bahwa sekali melanggar garis privasi berarti lampu merah, dan itu berlaku juga untuk DT dan Stefan

    Terima kasih atas penegasannya.

  24. srisariningdiyah said: mohon dibedakan juga mb irma, antara hubungan pribadiku dengan teman2 dan mulpid, itu masalah yang sangat berbeda untuk dijabarkan melalui postingan di multiply… dan tidak perlu memaksa seseorang untuk menuliskan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nuraninya bukan? aku rasa aku juga pernah kog posting tentang mulpid, dan seperti kita ketahui adalah hak setiap user mengatur bagaimana postingannya dan tentang apa bukan? maksudnya kalau kita memang lagi nggak mood posting kenapa orang harus tidak nyaman dengan sikap kita yang tidak posting sesuatu?

    Mbak, kembali lagi, ini konteksnya adalah ketika ada yang bertentangan dengan Mulpid baik di postingan maupun komen, lalu dikomentari dengan komen yang mendiskreditkan si penentang Mulpid tadi. Jadi bukan masalah posting saja, tapi juga komen yang bisa jadi cuma satu kalimat, tapi efeknya luar biasa. Dan kalau bicara masalah hati nurani, berarti pertanyaannya, lebih dekat kemana si nurani itu? Gak perlu dijawab, orang bisa menilai sendiri, mbak.

  25. srisariningdiyah said: :)mohon diingat, bahwa pernyataan ini aku tujukan HANYA kepada Wib seorang, bukan yang lain, mohon mb irma tidak menyampaikannya seperti aku menghakimi seluruh mpers sok hero, hehe dan aku punya alasan tersendiri ketika mengucapkan itu di pm terbatas kita…dan untuk wib, kita sudah bermaafan soal ini, maaf sekali kalau harus muncul lagi kata2 ini ya…

    Mbak, mohon dimengerti bahwa kalimat itu muncul lagi agar mbak Arie mengerti apa yang aku maksud dengan bahwa ada hal2 yang mungkin kita punya alasan, tapi tidak perlu diungkap, apalagi ke teman sendiri. Apalagi kalau alasannya masih bisa diperdebatkan dan diragukan. Kalau aku pribadi, lebih memilih melontarkan kalimat garang ke Mulpid (musuh), daripada ke teman sendiri yang satu lini perjuangan denganku. Mungkin karena buat aku sudah jelas mana yang teman dan mana yang musuh. Tapi itu aku lo. Terserah kalau prinsip mbak Arie berbeda.

  26. srisariningdiyah said: sekali lagi mohon untuk tidak mendramatisir hal ini, karena untuk bisa dimengerti sikapku oleh orang lain saja menurutku merupakan usaha berat (walaupun yeah akhirnya memilih sikap bodo amat deh mau dimengerti atau tidak hehe), jadi akupun tidak akan membebani diri sendiri lagi dengan masalah2 seperti ini, my concern is mudah2an selama ini aku tidak melewati batas2 privasi seseorang (kecuali batasku yang dilewati duluan) dalam memberikan pernyataan dalam masalah dengan mulpid ini, terlepas dari aku mendukung atau tidak.

    Yap, dan juga akhirnya menjadi hak orang lain untuk menilai mbak Arie pada akhirnya. Dan besar harapanku bahwa di akhir sisa2 nafas kita, maka seorang mbak Arie bisa mulai mengambil sikap tegas yang dengan jelas (bukan hanya tersimpan di hati) terhadap Mulpid. Aaaamin.

  27. srisariningdiyah said: ya, salah paham dalam hal ini:”komen terakhir pun mbak Arie masih belum mengakui bahwa memang niat Mulpid untuk menutup blog yang saat itu ditangkap beberapa teman termasuk aku bukan sekedar gosip”dan kalaupun kita saling menjawab lagi, betul, disinilah usaha2 kita untuk saling mengerti, terima kasih mb irma šŸ™‚

    Aku selalu berusaha untuk mengerti, mbak. That’s why, I asked you those questions. Kalau aku sudah menjudge duluan, tanpa pertimbangan, pasti gak akan aku tanya2 lagi karena sudah langsung ambil kesimpulan. Tapi kalau buat mbak Arie itu dirasa tidak perlu, ya sudah. Kita bisa jalan masing2 kok dalam hal menghadapi Mulpid. Gak masalah.

  28. wishknew said: Menurutku kita semua adalah tamu. Namanya tamu ya nurut sama yg punya rumah. Kalau ndak suka ya cabut. Tuan rumah jangan diamuk. Lah dia yang punya rumah. Mending sekarang cari kontrakan baru atau beli rumah bila mampu.Saya sendiri pernah difitnah dan dizalimi oleh Multiply karena bugs aplikasi. Saya tidak ngamuk. Kecewa iya. Wong sudah bertahun-tahun ngeblog. Seluruh kontak terhapus. Saya coba bersikap dewasa. Pindah cari yang lain. Alhamdulillah sekarang kerasan di WordPress. Dunia belum kiamat šŸ™‚

    Makasih, Mas. Menurutku bukan tamu sih, kita ibarat pengontrak yang bayarnya pakai: bersedia rumahnya dipajang iklan atau didatangi sales-door- to-door yang kemudian membayar yang punya rumah…he…he. Masalahnya lebih panjang dan berdarah-darah (nah ini baru dramatisir), daripada kontak terhapus, Mas. Dan aku gak bicara cuma soal persoalan pribadiku dengan Mulpid, tapi juga persoalan teman-teman yang lain. Setuju, dunia memang belum kiamat!

  29. penuhcinta said: Oh mbak, yang memusuhi membabi buta siapa ya? Aku dan teman2? Hmm… jadi begitu ya penilaiannya terhadap apa yg kami lakukan. Pantas saja. Padahal kami baru “ribut” kalau memang mereka membuat masalah, tidak yang sekonyong2 ribut padahal tidak ada pemicu apa-apa. Masalah hengkang,ini sih sama saja mengatakan pada para demonstran di bunderan HI yang memprotes korupsi di pemerintahan: “Kalau gak suka sama pemerintah Indonesia, pergi aja dari tanah Indonesia!” Semoga mbak Arie bisa membedakan antara Multiply dan pengelola Multiply (Mulpid). Aaaamin.

    just reminding, aku menulis ini yang tidak diquote mb irma:pernyataan ini tidak perlu ditafsirkan dengan “himbauan untuk hengkang aja kalo gak suka”… ini hanya pendapat pribadi yang aku keluarkan demi menjelaskan sikapku yang selama ini multi tafsir dan aku tak berharap teman2 mengikuti pendapatku šŸ™‚karena sudah diprediksi reaksi mb irma akan demikian…jadi tidak perlu dijawab lagi apakah saya bisa bedakan sesuatu dengan yang lain atau tidak…sisanya… what ever lah…trims mb irma šŸ™‚

  30. penuhcinta said: Maaf mbak, mbak Onit belum cukup mengenal saya untuk bisa menilai apakah langkah saya produktif apa tidak..he…he. Oh ya, dan Mas Fightforfreedom itu namanya Cak Iwan, teman saya juga kok…hi…hi.*lirik2 manis ke Cak Iwan*

    ah mbak irma ini malah bawa2 personal :p kalo belon kenal saya emang gak tau kalau saya gak suka diskusi bawa2 personal attack :psaya gak lagi ngomongin mbak irma kok, tapi tentang fenomena. mbak sendiri produktif kok, bikin rangkuman sekian point itu di notes-nya stefan. saya malah mikir apa ada yg sudah menyampaikan itu ke group2 bloggers non-indonesia yg bermunculan sejak pengumuman ini? tapi fenomena tidak puas dgn cs lalu malah bikin oot atau cuma sekedar pelampiasan emosi di bagian komen itu kan gak produktif. lebih baik cari tau lebih lanjut (atau kirim point2 jelas macam summary yg mbak bikin ke cs-nya). pernah baca blognya mantan pegawai multiply yg ngatain blogger itu perusuh? bisa dibandingkan dgn reaksi bloggers non-indonesia dlm menghadapi ini.contoh yg produktif: yg bikin petisi.dari komen saya ke mbak enkoos di situ saya bilang soal cs yg gak ditraining atau kerjanya rangkap2. itu pengamatan awal saya, krn bisa jadi cs yg ngurusin blogger emang gak ada, dan gak ngerti blogger musti diapain (di sini kurang trainingnya, krn perusahaan ganti kebijakan dan bingung sendiri mau menegaskan ke mana), jadinya bego dalam menghadapi user. setelah saya baca2 lagi ttg perubahan bisnis multiply sejak dibeli oleh naspers sih ya saya jadi berasumsi ini emang cara halus utk mengusir user. dalam hal ini saya sebagai user sih kalem aja, krn dalam terms of service udah ditulis kok, bisa ditendang sewaktu2 dgn alasan apapun dgn memberitahukan para user sblmnya. menurutku mereka tidak menyalahi tos, krn udah bilang ke semua user dgn tenggat wajar sampe 1 desember. multiply gives bloggers ample of time.tapi saya pribadi ya melihat multiply bukan perusahaan baik. 1) mengusir user, 2) bego dalam membaca sosial-budaya lokal.

  31. srisariningdiyah said: just reminding, aku menulis ini yang tidak diquote mb irma:pernyataan ini tidak perlu ditafsirkan dengan “himbauan untuk hengkang aja kalo gak suka”… ini hanya pendapat pribadi yang aku keluarkan demi menjelaskan sikapku yang selama ini multi tafsir dan aku tak berharap teman2 mengikuti pendapatku šŸ™‚

    Dan pendapat pribadi kalau sudah dikeluarkan di umum apa tidak boleh disanggah? Sekali lagi, kalau memang sudah tidak peduli, mustinya ya disudahi saja, mbak. Semoga ini jadi yang terakhir.

  32. onit said: ah mbak irma ini malah bawa2 personal :p kalo belon kenal saya emang gak tau kalau saya gak suka diskusi bawa2 personal attack :psaya gak lagi ngomongin mbak irma kok, tapi tentang fenomena. mbak sendiri produktif kok, bikin rangkuman sekian point itu di notes-nya stefan. saya malah mikir apa ada yg sudah menyampaikan itu ke group2 bloggers non-indonesia yg bermunculan sejak pengumuman ini?

    Bukan itu maksud saya, saya tidak bicara personal dalam hal ini, sama sekali tidak.Dan sekali lagi, semoga mbak Onit juga sudah menyimak beberapa postingan soal ini, bukan hanya di lapak saya, tapi juga di lapak2 lain yang berhubungan dengan perilaku Mulpid. Mengenai sudah disampaikan atau tidak, ke grup2 blogger non-Indonesia, silakan menyimak diskusi di sini: http://multiply.multiply.com/journal/item/473/An_important_message_from_the_CEO?replies_read=426 dan http://multiply.multiply.com/journal/item/474/Another_Important_Message_from_Another_CEO?replies_read=112Silakan menilai sendiri mana yang komennya produktif dan kurang produktif. šŸ™‚

  33. penuhcinta said: Mengenai sudah disampaikan atau tidak, ke grup2 blogger non-Indonesia, silakan menyimak diskusi di sini: http://multiply.multiply.com/journal/item/473/An_important_message_from_the_CEO?replies_read=426 dan http://multiply.multiply.com/journal/item/474/Another_Important_Message_from_Another_CEO?replies_read=112Silakan menilai sendiri mana yang komennya produktif dan kurang produktif. šŸ™‚

    hehe.. gak nyambung mbak..maksut saya yg disampaikan ke blogger non-indonesia itu kisah kronologi yg mbak pasang di notes-nya stefan ttg penutupan fitur blog. cuma bbrp dr mrk aja yg baca krn bela2in scrolldown panjang2 di situ (krn komennya udah ribuan).juga risetnya si dekmaniezt juga diterjemahin ke english utk menginfokan mereka.kalo soal komen tidak produktif blogger indonesia juga dibahas di sini kok http://martoart.multiply.com/journal/item/154/Selamat-Tinggal-Tuan-Rumah

  34. onit said: hehe.. gak nyambung mbak..maksut saya yg disampaikan ke blogger non-indonesia itu kisah kronologi yg mbak pasang di notes-nya stefan ttg penutupan fitur blog. cuma bbrp dr mrk aja yg baca krn bela2in scrolldown panjang2 di situ (krn komennya udah ribuan).juga risetnya si dekmaniezt juga diterjemahin ke english utk menginfokan mereka.kalo soal komen tidak produktif blogger indonesia juga dibahas di sini kok http://martoart.multiply.com/journal/item/154/Selamat-Tinggal-Tuan-Rumah

    He…he…kalau memang sudah banyak memantau, pasti tahu bahwa sudah ada yg berusaha menyampaikan kronologis itu (dalam bentuk lain, tdk persis sama) kepada para blogger non-Indonesia. Bukankah itu yang mbak Onit pertanyakan?

  35. onit said: tapi fenomena tidak puas dgn cs lalu malah bikin oot atau cuma sekedar pelampiasan emosi di bagian komen itu kan gak produktif. lebih baik cari tau lebih lanjut (atau kirim point2 jelas macam summary yg mbak bikin ke cs-nya). pernah baca blognya mantan pegawai multiply yg ngatain blogger itu perusuh?bisa dibandingkan dgn reaksi bloggers non-indonesia dlm menghadapi ini.contoh yg produktif: yg bikin petisi.

    Oh, seandainya mbak Onit menyimak lebih jeli, blogger Indonesia juga menghadapi sikap Mulpid dengan berbagai cara, tidak sekedar berOOT di lapak postingan mereka. OOT pun terjadi karena sudah tak tahan lagi, selama ini selalu diabaikan oleh Mulpid. Mereka cuma bereaksi. Jadi kalau saya sih sangat bisa mengerti.Terima kasih masukannya tentang apa yang efektif dan tidak efektif. Saya yakin teman2 semua di sini sudah mengerti dan melakukannya sendiri, meskipun tanpa sepengetahuan mbak Onit atau khalayak umum. šŸ™‚ Kalau buat saya mbak, apapun bentuk perlawanan terhadap Mulpid saat ini akan saya hargai, selama tidak malah merapat ke sana. Syukur2 kalau bisa efektif dan mencapai sasaran. Kalau kurang dan gak mencapai sasaran, at least we have tried dan kita telah menunjukkan sikap tegas kita pada mereka.

  36. klo dibilang kenapa sih harus OOT, mungkin harus mampir dulu ke lapak 23, tepat sebelum keOOTan itu terjadi disitu ada asal muasal kenapa pada akhirnya semua postingan mulpid berisi OOTan, mungkin lebih baik investigasi sendiri daripada denger dari para pelakunya ntar dikira subyektif lagi

  37. anotherorion said: long journal tapi seperti biasa longer komenannya, bakalan susah nih nemu tempat yang komenannya ngalahin jurnalnya kek multiply šŸ˜€

    Ha…ha…ha…iya…komennya puanjaaang kayak kereta api. Cuma di MP yg bisa gitu ya? Dan bentar lagi gak ada deh yg kayak gini.

  38. anotherorion said: klo dibilang kenapa sih harus OOT, mungkin harus mampir dulu ke lapak 23, tepat sebelum keOOTan itu terjadi disitu ada asal muasal kenapa pada akhirnya semua postingan mulpid berisi OOTan, mungkin lebih baik investigasi sendiri daripada denger dari para pelakunya ntar dikira subyektif lagi

    Iya Yo. Makanya aku beberapa kali menanggapi komen di sini dengan himbauan untuk melihat ke belakang, melihat kejadian di lapak2 itu sendiri agar bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.

  39. Tamu itu ada yg diundang, ada yg tidak.Mengundang tamu bisa lewat iklan.Bisa dengan merayu kelengkapan fitur.Tak harus lewat undangan ke email calon tamu.Nah, kalo tamu udah datang kerumahmu,Nandatanganin buku tamu,Terus kamu sebagai tuan rumah ngasih speach:Para tamu, anda saya undang untuk nurut ya…. Rumahmu Sepi.Mumpung ramadhan; … Nabi memerintahkan kita menghormati tamu.Bahkan tamu tak diundangpun ga boleh kita massa kalo ketangkep

  40. penuhcinta said: He…he…kalau memang sudah banyak memantau, pasti tahu bahwa sudah ada yg berusaha menyampaikan kronologis itu (dalam bentuk lain, tdk persis sama) kepada para blogger non-Indonesia. Bukankah itu yang mbak Onit pertanyakan?

    saya abis hiatus dari awal tahun, mbak. baru balik bulan ini krn surat cinta om stef.saya nanya kan emang nanya beneran, bukan ngetes. saya juga gak minta dites. ;)mau komunikasi yg produktif aja. usul saya cuma utk menyampaikan kronologis rangkuman mbak irma & hasil riset dekmaniezt ke blogger non-indonesia, lewat posting tersendiri di group muds misalnya, biar jelas. bukan wewenang saya krn saya bukan penulisnya, ntar ditanya2in gak bisa jawab šŸ™‚ [setau saya dekmaniezt udah minta om edwin menerjemahkan ke english]kalo soal ngasih link notes-nya om stef (yg ada kronologis mbak irma) & link risetnya dekmaniezt yg masih bhs idn sih udah. tapi kan di notes udah bejibun bgt komennya, & blon tentu gugel translet bantu mereka ngerti isi tulisan si adek. again: gak produktif. maklum saya doyannya yg praktis2 (therefore my headshot). maap kalau gak berkenan dgn usul saya. salam.

  41. onit said: usul saya cuma utk menyampaikan kronologis rangkuman mbak irma & hasil riset dekmaniezt ke blogger non-indonesia, lewat posting tersendiri di group muds misalnya, biar jelas. bukan wewenang saya krn saya bukan penulisnya, ntar ditanya2in gak bisa jawab šŸ™‚ [setau saya dekmaniezt udah minta om edwin menerjemahkan ke english]kalo soal ngasih link notes-nya om stef (yg ada kronologis mbak irma) & link risetnya dekmaniezt yg masih bhs idn sih udah. tapi kan di notes udah bejibun bgt komennya, & blon tentu gugel translet bantu mereka ngerti isi tulisan si adek.

    Mbak Onit, makasih atas usulan2nya. Saya sebenarnya juga suka yang praktis dan real2 saja kok. Kalau mbak Onit melihat perdebatan di lapak ini antara saya dan mbak Arie sebagai indikator bahwa tidak ada yg saya lakukan di luar itu, harap mengerti bahwa mbak Onit keliru. Tidak etis buat saya untuk koar-koar detail apa saja yang telah saya dan teman2 lakukan. Tapi rest assure bahwa kami juga bergerak kok. Silakan saja terus paparkan ide2 mbak Onit di sini. Kami akan mendengar dan mempertimbangkannya.

  42. Mbak irma.. Love your spirit, om ed spirit. Love ppl who don’t want to eat any shit from Mulpid.. Tp aku yakin, kita mau bikin petisi whatsoever,.. Stef ttp pd keputusannya. .. See you in another www. šŸ™‚

  43. remangsenja said: Mbak irma.. Love your spirit, om ed spirit. Love ppl who don’t want to eat any shit from Mulpid.. Tp aku yakin, kita mau bikin petisi whatsoever,.. Stef ttp pd keputusannya. .. See you in another www. šŸ™‚

    Makasih, mbaaak. Iya, perkiraanku juga begitu. Sampai jumpa lagi ya mbaaak.

Leave a reply to edwinlives4ever Cancel reply