Burnt Out, Information Overload!

Sebenarnya gak mau cerita-cerita dulu, nanti saja kalau sudah sampai dan kalau gak tepar mau menyampaikan laporan langsung ala mbak Arie. Tapi dasar aku emak2 cerewet, gak tahan memendam rasa (cieeee).

Jadi begini temans, ceritanya suami tercintah memberi kejutan besar di awal bulan Juni bahwa dia berhasil membujuk boss-nya untuk memberikan dia cuti selama dua minggu di bulan Juli. Kami, yang tadinya gak berencana untuk pergi kemana-mana selama liburan musim panasnya anak-anak yang 2,5 bulan lamanya, akhirnya sepakat untuk mewujudkan “mimpi besar” mengunjungi salah satu kota besar di ngamrikah.

Seperti sudah pernah aku ceritakan sebelumnya, untuk bisa pergi ke kota-kota besar di pesisir timur atau barat ngamrikah buat kami yang berada di tengah2 ini tak semudah membalik telapak tangan. Selain faktor jarak yang ratusan bahkan lebih dari seribu mil jauhnya, faktor dana dan juga kesempatan cuti panjang merupakan tantangan2 yang harus kami lewati sebelum bisa memutuskan untuk berangkat.

Behubung suamiku susah sekali dapat cuti, maka aku gak berharap banyak akan bisa melakukan perjalanan jauh di musim panas ini. Maka, aku tenang-tenang saja, tak melakukan persiapan apa2. Paling-paling saat weekend, kami melancong ke kota terdekat, St. Louis yang lumayan menghibur dengan taman kotanya, Gateway Arch-nya, museum, dan restoran halalnya.

Sempat terlintas ingin memanfaatkan liburan Independence Day yang jatuh di hari Senin, tanggal 4 Juli. Target terdekat adalah kota Chicago yang sudah beberapa kali kami kunjungi. Maka aku mulai melancarkan jurus rayuan maut (saaah) agar suamiku mau diajak nginep satu dua malam di the Windy City itu. Untuk bisa menginap dua malam, suamiku harus minta ijin cuti satu hari karena hari Sabtu dia masih masuk kerja.

Aku kirim beberapa SMS ke HPnya untuk mengingatkannya agar minta cuti ke bossnya. Dasar iseng, aku tulis begini di SMS:

Yah, jangan lupa minta cuti ke si Boss satu hari atau 2 minggu sekalian. Siapa tahu kita bisa jalan2 lebih jauh ke ———.

Saat itu aku pede banget suamiku gak akan minta cuti dua minggu. Wong, untuk minta satu haru saja dia suka gak enak mintanya.

Pas dia pulang kerja, suamiku cuma bilang, “Dikasih Ma.”

“Berapa hari?” tanyaku.

“Dua minggu, ” katanya kalem. “Ayo siap-siap kita ke ———.”

Waks! Seriyes lu Yah? Aku kaget karena gak nyangka dia bakal minta cuti 2 minggu dan dikasih pulak! Padahal jarak antara positif dapat cuti dan waktu cuti yang diberikan cuma sekitar 3 minggu. Ini sih sama aja kelahiran eh perjalanan spontan. Kan banyak banget yang harus disiapin, dari pesan tempat untuk diinepin, bikin rute jalan terbaik, bikin itinerary, bikin daftar packing, de el el. Namanya perjalanan dengan keluarga, biasanya memang lebih ribet daripada kalau cuma jalan sorangan.

Maka mulailah aku melakukan riset dan mengumpulkan literatur pendukung (duileee.. kesannya kayak mau bikin jurnal ilmiah aje lu, Mak!) Aku jadikan Internet sebagai pedomanku dan juga meminjam beberapa buku perpustakaan untuk menunjang penelitianku.

Dasar Emak kece yang ndableg, sudah tahu waktu persiapannya mefet, eh malah dengan sok2an merancang berkunjung ke DUA kota besar sekaligus! Aji mumpung ceritanya, pan dua kota itu gak terlalu jauh, sayang banget kalo dilewatin. Double the destinations, double the fun! Gitu pikir si Emak.

Tapi kan bacaannya jadi lebih banyak jugaaa!!!! Terhitung sudah ada 6 buku perjalanan yang harus aku baca untuk bisa merancang mau pergi kemana saja selama di dua kota tersebut. Untung ada metode baca skipping dan skimming yang menyingkat waktu bacaku. Meskipun tetap saja pusing karena informasi yang buanyaaak banget harus disesakkan di dalam otakku dalam waktu singkat (beberapa buku perpus baru bisa dipinjam seminggu sebelum berangkat).

Baik dari buku maupun Internet, informasi tentang obyek-obyek menarik di dua kota tersebut memang luar biasa banyaknya. Dari obyek khas turis (tourist traps istilahnya) sampai dengan tempat-tempat yang sering terlewatkan tapi layak untuk dikunjungi. Menjadi lebih ribet karena aku harus juga mengakomodasi keinginan anak-anak dengan tingkat usia berbeda dan juga suamiku yang meskipun dasarnya gak rewel tapi tetap harus diakomodasi dong ya.

Dan hari ini, hanya dua hari menjelang hari H-nya, aku dalam keadaan exhausted. Bukan saja mengumpulkan dan menyarikan informasi yang akan menjadi sebuah rencana perjalanan yang detail, tapi juga proses memesan akomodasi dan mulai packing yang bikin aku benar2 lelah lahir batin. Belum lagi masih harus menyelesaikan order dan pekerjaan rutin lainnya. Belum berangkat kok udah kecapekan yak. Inilah yang terjadi kalau waktu persiapannya mefet. Tapi gak apa-apalah bingung2 dan begadang2 di sini, daripada di sana pas udah di lokasi.

84 thoughts on “Burnt Out, Information Overload!

  1. Gw sebagai yg pernah di Eropa selalu heran mengapa Amerika tidak mengutamakan transportasi kereta api. Selain nyaman, aman, murah, juga tidak refot. Minggu lalu ada profesor Harvard ngomentarin busway, KRL dan MRT. Katanya Jakarta lebih cocok busway… Ini orang memang perlu diajarin naik KRL yg murah, cepat, massal. Biasa ala Amerika. Nah hubunganyya dg cerita elu, film Hollywood pun jarang menceritakan orang bepergian naik KA

  2. agamfat said: Gw sebagai yg pernah di Eropa selalu heran mengapa Amerika tidak mengutamakan transportasi kereta api. Selain nyaman, aman, murah, juga tidak refot. Minggu lalu ada profesor Harvard ngomentarin busway, KRL dan MRT. Katanya Jakarta lebih cocok busway… Ini orang memang perlu diajarin naik KRL yg murah, cepat, massal. Biasa ala Amerika. Nah hubunganyya dg cerita elu, film Hollywood pun jarang menceritakan orang bepergian naik KA

    Saya sebagai penduduk US dan pernah backpacking keliling US menyusuri jalur kereta api selama 50 hari mengomentari:Penduduk US di kota kota besar sebagian besar menggunakan transportasi massal. Waktu saya backpacking itu, full menggunakan transportasi massal. Mulai dari kereta bawah tanah, kereta antar state, kereta dalam kota dan juga bis. Dan di jam jam sibuk selalu penuh. Di beberapa titik bahkan hitchhike. Kalau film Hollywood jarang menceritakan orang bepergian naik KA bukan berarti KA tidak populer bagi orang orang US, tetapi karena tidak terekspos saja. Sama saja dengan pemberitaan di luar US, bahwa Islam dibenci di US padahal sesungguhnya tidak begitu. Itu karena blow up dari media saja. Maaf saya bawa bawa Islam, hanya sebagai perbandingan saja bahwa apa yang diberitakan di media dan apa yang disajikan oleh Hollywood tidak selalu merepresentasikan rakyat kebanyakan. Dan belum tentu juga film Hollywood yang populer di US juga populer di luar US apalagi di Indonesia. Jalur kereta api di US meliputi hampir semua negara bagian mulai dari utara ke selatan, barat ke timur. Gerbong2nya jarang yang kosong. Dan itu menandakan, KA populer bagi rakyat Amerika. *sekian laporan pandangan mata* 😛

  3. enkoos said: Kan aku sudah jelasin, tergantung selera. Selera bacaku ya tulisan2 seperti itu.

    Iyoooo… selera baca orang memang beda2. Syukurlah kalau gaya nulisku yang kacau ini cocok buat mbak Evie. I take it as a compliment.

  4. enkoos said: udah brenti nginang, suseh nyari yang jual kinang disini. Klaupun ada, harganya mahal. Mending buat beli cabe, podo abange kan kan kan kannnnnnnnnnn

    Aku tanam cabe lo, tapi gak tahu deh tuh bakal berbuah apa enggak.

  5. agamfat said: Gw sebagai yg pernah di Eropa selalu heran mengapa Amerika tidak mengutamakan transportasi kereta api. Selain nyaman, aman, murah, juga tidak refot. Minggu lalu ada profesor Harvard ngomentarin busway, KRL dan MRT. Katanya Jakarta lebih cocok busway… Ini orang memang perlu diajarin naik KRL yg murah, cepat, massal. Biasa ala Amerika. Nah hubunganyya dg cerita elu, film Hollywood pun jarang menceritakan orang bepergian naik KA

    Isshhhh salah banget Kakak! Kalau di kota besar sih alat transport kereta api sudah sangat umum. Subway di NYC, Metro di D.C, serta L-Trail alias Elevated train di Chicago adalah sarana yang biasa dimanfaatkan oleh penghuni kota tersebut. Antar kota juga ada jaringan Amtrak yang bagus. Pertimbangan gue naik mobil kalau plesiran mah karena faktor biaya aja Gam, lebih murah. Kalau naik kereta pan gue musti beli 4 tiket. Anak2 diskon sih, tapi jatuh2nya ya lebih murah kalo buat beli bensin, bahkan dengan transit nginep di hotel juga masih lebih murah.Film Hollywood memang banyak menyorot perjalanan dengan mobil alias road trip karena yang dijual adalah scenic highway-nya. Saat ke Florida, gue ngelewatin daerah pegunungan di Tennessee, keren banget dengan tebing2 pinggiran jalan yang dialiriair yang membeku (krn musim dingin). Pas di Floridanya ngelewatin pas pinggir pantai… indah banget juga. Belum lagi kalau ke pesisir barat… wehhh… bagus juga tuh katanya. Naik kereta sih ada juga yang pemandangannya bagus, tapi kayaknya nih cuma di jalur utara yang melewati pegunungan. Tiketnya juga lebih mahal Selain itu kalau road trip lebih banyak yang bisa digali karena bisa mampir2. Kalau kereta musti naik turun kan beli tiket lagi. Buat sebiah film, plotnya akan lebih banyak dan beragam dengan adanya banyak tempat yang bisa disinggahi.

  6. enkoos said: Saya sebagai penduduk US dan pernah backpacking keliling US menyusuri jalur kereta api selama 50 hari mengomentari:Penduduk US di kota kota besar sebagian besar menggunakan transportasi massal. Waktu saya backpacking itu, full menggunakan transportasi massal. Mulai dari kereta bawah tanah, kereta antar state, kereta dalam kota dan juga bis. Dan di jam jam sibuk selalu penuh. Di beberapa titik bahkan hitchhike. Kalau film Hollywood jarang menceritakan orang bepergian naik KA bukan berarti KA tidak populer bagi orang orang US, tetapi karena tidak terekspos saja. Sama saja dengan pemberitaan di luar US, bahwa Islam dibenci di US padahal sesungguhnya tidak begitu. Itu karena blow up dari media saja. Maaf saya bawa bawa Islam, hanya sebagai perbandingan saja bahwa apa yang diberitakan di media dan apa yang disajikan oleh Hollywood tidak selalu merepresentasikan rakyat kebanyakan. Dan belum tentu juga film Hollywood yang populer di US juga populer di luar US apalagi di Indonesia. Jalur kereta api di US meliputi hampir semua negara bagian mulai dari utara ke selatan, barat ke timur. Gerbong2nya jarang yang kosong. Dan itu menandakan, KA populer bagi rakyat Amerika. *sekian laporan pandangan mata* 😛

    Nambahin mbak Evi nih Gam. Kalau di kota kecil memang baisanya pakai mobil karena public transportnya tidak banyak, seperti di kota gue misalnya yang bisnya lewat tiap satu jam! Ha…ha..ha… Kalo mau kemana2, biar deket juga musti nunggu satu jam baru bisa pulang.

  7. penuhcinta said: Nambahin mbak Evi nih Gam. Kalau di kota kecil memang baisanya pakai mobil karena public transportnya tidak banyak, seperti di kota gue misalnya yang bisnya lewat tiap satu jam! Ha…ha..ha… Kalo mau kemana2, biar deket juga musti nunggu satu jam baru bisa pulang.

    Sama seperti kota kota kecil di Eropa yang juga gak terkover angkutan umum. Lagian, pergi naik mobil dengan anggota keluarga lengkap lebih irit ketimbang naik angkutan umum. Sama seperti di Eropa.

  8. penuhcinta said: Naik kereta sih ada juga yang pemandangannya bagus, tapi kayaknya nih cuma di jalur utara yang melewati pegunungan.

    Pemandangan bagus gak hanya pegunungan. Aku menjelajah daratan Amerika dengan kereta api mulai dari Minneapolis di mid west sampe Seattle di west coast lantas turun sampe California yang masih west coast trus bablas ke Chicago di east coast turun lagi ke New York. Itu semua pemandangannya cakep2, tidak harus pegunungan tapi ada gurun (New Mexico), lautan (San Francisco), pegunungan (Montana, Colorado), hutan (New York, Maryland) dan masih banyak lagi yang aku lupa apa aja. Tiketnya memang mahal kalau perginya sekeluarga. Tapi kalau pergi cuma berdua dan dalam waktu lama, naik kereta api cukup ekonomis. Aku bisa mengerti kenapa Irma memilih mobil karena alasan ekonomi itu tadi. Apalagi anak2 masih kecil.

  9. penuhcinta said: Kalau kereta musti naik turun kan beli tiket lagi.

    Kan ada yang namanya pass dan berlaku segment. INi lebih murah dibanding tiket, kita bisa turun dan naik dimana suka tanpa bayar lagi.Itu makanya, kalau mau jalan2 di Amerika, lebih baik riset dalam waktu yang memadai.

  10. enkoos said: Pemandangan bagus gak hanya pegunungan. Aku menjelajah daratan Amerika dengan kereta api mulai dari Minneapolis di mid west sampe Seattle di west coast lantas turun sampe California yang masih west coast trus bablas ke Chicago di east coast turun lagi ke New York. Itu semua pemandangannya cakep2, tidak harus pegunungan tapi ada gurun (New Mexico), lautan (San Francisco), pegunungan (Montana, Colorado), hutan (New York, Maryland) dan masih banyak lagi yang aku lupa apa aja. Tiketnya memang mahal kalau perginya sekeluarga. Tapi kalau pergi cuma berdua dan dalam waktu lama, naik kereta api cukup ekonomis. Aku bisa mengerti kenapa Irma memilih mobil karena alasan ekonomi itu tadi. Apalagi anak2 masih kecil.

    Oh ya, Montana Colorado pegunungannya bagus. Kalau gurun, lewat road trip juga berasa tuh mbak (katanya… soalnya aku ndak pernah sih). Tergantung jalurnya juga kan ya mbak. Kalau lewat yg scenic yang pasti lihat pemandangan bagus. Temanku pernah dr C’dale ke NYC naik kereta tapi lewat jalur tengah, katanya gak lihat pemandangan bagus.

  11. enkoos said: Kan ada yang namanya pass dan berlaku segment. INi lebih murah dibanding tiket, kita bisa turun dan naik dimana suka tanpa bayar lagi.Itu makanya, kalau mau jalan2 di Amerika, lebih baik riset dalam waktu yang memadai.

    Mbak, ticket pass ada ya buat naik Amtrak (kereta antar kota)? Kalau ticket pass untuk subway (sekaligus bus) yang di dalam kota sih aku tahu. Kemarin waktu ke Chicago kan aku pake juga, cuma gak sempat nyobain L-train-nya aja. Iya, waktu persiapan buat yang ini mefeeeeetttt banget (sampei penyet nih aku). Tapi mudah2an dengan waktu minimal, hasilnya tetap bisa optimal yak. Aku tetap berharap begitu.

  12. penuhcinta said: Mbak, ticket pass ada ya buat naik Amtrak (kereta antar kota)?

    Ada dunks.Pass 15 hari, 30 hari dan 45 hari. Yang 45 hari 18 segments. Entah 15 hari dan 30 hari berapa segments, udah lama jadi aku lupa. Dulu aku apal di luar kepala saking seringnya ceklik ceklik waktu mau backpacking itu. Udah serasa salesnya Amtrak, kalau dtanya orang bisa menerangkan jelas panjang lebar. kwkwkwkwkwkwk. Ya rutenya, berapa state yang dilewati, berapa segments, harganya berapa, lewat mana aja. blablabla.Kita bisa minta buku jadwal yang kayak majalah itu. Saking banyaknya rute dan jadwalnya makanya seperti majalah. Dan itu gratis. Aku bikin panduannya disini:http://enkoos.multiply.com/journal/item/60/BACKPACKING_KELILING_AMERIKA_DENGAN_MENYUSURI_JALUR_KERETA_API_1Panduan sesuai dengan ruteku sih ya. Kalau mau lengkap coba cek aja di situsnya Amtrak. Trus minta dikirimin jadwal dan rute mereka.

  13. rikejokanan said: Yo, foto yo tak trimo… Sing akeh krucil-krucil ae…

    Ihhh…. bukannya sing akeh aku? Ayo dong mau ya… mau yaaa… pasti seger deh liatnya. Ha…ha…ha.

  14. enkoos said: Ada dunks.Pass 15 hari, 30 hari dan 45 hari. Yang 45 hari 18 segments. Entah 15 hari dan 30 hari berapa segments, udah lama jadi aku lupa. Dulu aku apal di luar kepala saking seringnya ceklik ceklik waktu mau backpacking itu. Udah serasa salesnya Amtrak, kalau dtanya orang bisa menerangkan jelas panjang lebar. kwkwkwkwkwkwk. Ya rutenya, berapa state yang dilewati, berapa segments, harganya berapa, lewat mana aja. blablabla.Kita bisa minta buku jadwal yang kayak majalah itu. Saking banyaknya rute dan jadwalnya makanya seperti majalah. Dan itu gratis. Aku bikin panduannya disini:http://enkoos.multiply.com/journal/item/60/BACKPACKING_KELILING_AMERIKA_DENGAN_MENYUSURI_JALUR_KERETA_API_1Panduan sesuai dengan ruteku sih ya. Kalau mau lengkap coba cek aja di situsnya Amtrak. Trus minta dikirimin jadwal dan rute mereka.

    Oalah… aku juga suka buka2 Amtrak dan gak ngeh ada Rail Pass, taunya Multi-ride tickets! Menggiurkan sih, tapi ya kembali lagi ke faktor harus beli 4 tiket. Tapi masih ngiler yg California Zephyr…hi…hi.

  15. penuhcinta said: Tapi mudah2an dengan waktu minimal, hasilnya tetap bisa optimal yak.

    Aminnnnn.Aku yo ngerti kok Ir, bawa pasukan sekompi, jatuhnya lebih murah kalau bawa mobil. Apalagi kalau ada RV, lebih murah lagi. Aku backpacking itu tujuannya beda dan minatnya juga beda. Minat bertualang dan gabung dengan orang2. Nginepnya di hostel, gaul sama orang2, sekamar sama orang2 gak dikenal tapi itulah asiknya. Akrab seakrab akrabnya. qeqeqeqeqe….

  16. enkoos said: Aku backpacking itu tujuannya beda dan minatnya juga beda. Minat bertualang dan gabung dengan orang2. Nginepnya di hostel, gaul sama orang2, sekamar sama orang2 gak dikenal tapi itulah asiknya. Akrab seakrab akrabnya. qeqeqeqeqe….

    Sebenarnya aku mau juga begitu Mbak, tapi beda selera sama misuaku yang penyendiri.

  17. penuhcinta said: Sebenarnya aku mau juga begitu Mbak, tapi beda selera sama misuaku yang penyendiri.

    makanya Ir, udah kusebutin di atas, minatnya beda. Gak bisa dipaksain. Yang penting enjoy.

Leave a reply to penuhcinta Cancel reply