Si Jago Kandang

Darrel di usianya yang kelima tahun masih merupakan misteri buatku, padahal aku ibunya sendiri. Banyak hal-hal tentang dia yang mengherankanku.

Heran pertama adalah karakternya yang sangat berbeda dari kakaknya. Jika kakaknya adalah anak penurut yang sangat mudah diatur dan kebandelannya cuma sedikit saja, maka Darrel adalah anak yang sangat gemar melawan. Kemauannya sangat keras dan spesifik. Contohnya, selazimnya anak kedua, dia mendapat baju lungsuran dari kakaknya, yaitu baju2 yang masih bagus dan tidak muat lagi dipakai Imo. Tapi dengan tegas dia menolak. Katanya, “I don’t want to wear that because I will look like Imo.” Dan dia paham benar mana baju dia dan mana baju kakaknya.

Belum genap usia lima tahun, dia sudah bisa memilih bajunya sendiri setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Jika kupilihkan baju, dia biasanya menolak. Dasar pemilihan baju olehku biasanya adalah faktor cuaca. Jika cuaca dingin banget, ya pakai lengan panjang. Tapi Darrel suka ngotot memakai kaus yang dia inginkan meskipun gak sesuai dengan cuaca. Akhirnya aku singkirkan semua baju2 musim panas/gugur ke koper dan isi lemarinya dengan baju2 musim dingin. Jadi baju apapun yang dia pilih, tetap layak dipakai sesuai cuacanya.

Keras kepalanya Darrel juga terjadi saat aku mengajarkan berhitung waktu dia masih 4 tahun. Aku bilang ke dia bahwa satu tambah satu sama dengan dua. Eh, dia bilang bukan. Di sekolahnya dia melihat poster yang bertuliskan 1+1=3! Halah! Pasti dia salah lihat. Mana mungkin ada tulisan kayak gitu di sekolahnya. Tapi dia ngotot meski sudah aku simulasikan. Hanya baru-baru ini saja, mungkin setelah gurunya juga mengajarkan, dia percaya bahwa 1+1=2.

Heran nomor dua adalah perbedaan karakter yang ditampilkan Darrel di dalam dan di luar rumah. Di akhir Oktober kemarin, guru kelas Darrel, Mrs. Nicolaides mengundangku untuk Parent Teacher Conference, semacam terima rapor. Tapi karena dia masih level Pre-K, maka tak ada laporan tertulis, hanya lisan.

Begitu ketemu, Mrs. Nico langsung tanya, “Darrel kalau di rumah suka ngomong gak sih?”

“Oh sangat suka. Dia suka ngobrol, bercanda, nyanyi.”

“Really?” Gurunya keheranan.

Dia lalu menjelaskan bahwa Darrel kalau di sekolah jarang sekali bicara. Tapi tahun ini dia sudah ada kemajuannya, sudah mau angkat tangan dan menjawab pertanyaan meskipun dengan suara yang lembuuuut sekali, nyaris tak terdengar.

Jadi seperti pernah kupaparkan di sini, Darrel seperti punya dua kepribadian. Kalau di rumah dia lincah, asertif, berani, banyak bicara, dan suka sekali bercanda, tapi kalau di sekolah dia pendiam, duduk sendirian di pojokan, pemalu, dan sering manyun. Tiap kali difoto oleh gurunya untuk dokumentasi sekolah sekaligus ada yang dibawa pulang, selalu posenya cemberut. Giliran dia mencoba senyum, malah jadi meringis aneh.

Makanya aku dan ayahnya menyebut Darrel si Jago Kandang, karena cuma berani beraksi kalau di rumah saja. Tapi anehnya, kalau dia di luar rumah bersama kakaknya, maka dia jadi lincah dan gak malu2. Seolah kakaknya booster kepedeannya.

Meskipun aku sering keheranan dan kadang kewalahan menghadapi anakku yang satu ini, tapi dia sangat lengket denganku. Aku akui, mungkin aku agak memanjakan dirinya, dalam artian, sudah sebesar itu dia masih sering kugendong, kucium2, dan kupeluk2. Dia juga sahabatku yang menemaniku di rumah saat suamiku dan Imo sedang di luar seharian, yang sering membuatku tersenyum dan tertawa dengan kelucuan tingkah dan kata2nya. Darrel, dengan kepribadiannya yang unik, tetap jadi satu dari dua permata hatiku, selamanya.

Ini hutangku buat Darrel. Seharusnya diterbitkan, ceile, pas dia ulang tahun 3 November kemarin tapi selalu tertunda-tunda.

73 thoughts on “Si Jago Kandang

  1. tiarrahman said: sama dengan anakku.lebih percaya kata guru begini-begitu.dijelasin ga mau.akhirnya salah deh tugasnya.. 😦

    Iya ya, anak2 tuh kayaknya selalu begitu. Dulu jaman aku kecil juga gitu sih Bang…he..he. Pernah berdebat sama Ibuku soal mengerjakan soal matematika, padahal caranya Ibu juga benar tapi beda dng yg diajarkan bu guru di sekolah.

  2. isaanshori said: wah, rame yah. hihi… berarti nanti kalau mau ngajarin darrel sambil telpon guru di kelasnya aja, biar dia langsung percaya ^__^

    Salam kenal, Isa. He…he… atau gurunya suruh nginep di rumah aja biar Darrel mau percaya sama emaknya?

  3. penuhcinta said: Aku bilang ke dia bahwa satu tambah satu sama dengan dua. Eh, dia bilang bukan. Di sekolahnya dia melihat poster yang bertuliskan 1+1=3! Halah! Pasti dia salah lihat.

    wakakakak…Ku yaqin ngliatnya sih bener nekk…Hanya Darrel sangat up date yang lagi nge”in” selalu dia ikutin…makanya pola berhitungnya GAYUSpun dia ikutin… hihihi

  4. happy belated bday darrel, selalu jadi anak sehat dan bahagiakan mama serta papa dan masimo.. jangan rewel2 ya..kayanya mbak, anak kedua emang agak rebel dibanding anak pertama.. ku perhatiin sih adik dan ponakanku loh.. juga sepupu.. anak pertama biasanya kalem, pendiam, tapi pemimpin sejati.. biar gimana juga semua anak ada karakter masing2..umur 5 tahun masih dong dimanja2in.. ku aja suka peluk2 ponakan yang 6 taon.. ditimang2 pula.. ntar kalu sudah sekolah sd, mana mau mereka digituin ya? jadi pake aja waktu tersisa..

  5. penuhcinta said: Salam kenal, Isa. He…he… atau gurunya suruh nginep di rumah aja biar Darrel mau percaya sama emaknya?

    hihi.. gurunya suruh pindah rumah jadi tetangganya ibu aja XD

  6. penuhcinta said: Akhirnya aku singkirkan semua baju2 musim panas/gugur ke koper dan isi lemarinya dengan baju2 musim dingin. Jadi baju apapun yang dia pilih, tetap layak dipakai sesuai cuacanya.

    ibu yang bijak….

  7. Bukan berkepribadian ganda, pasti ada hal yang susah buat dikeluarin jadi bentukan kata-kata. Moody, aku sih lebih ngeliat Darrel-mu lebih ke arah sana Ma, bukan kepribadian ganda atau jago kandang. Kesian ah, anak dibilang begitu, he he he…Percaya kok setiap anak unik dan beda, diperluas aja lingkungannya, banyakin temen, ntar juga lepas sendiri apa adanya…

  8. mungkin anak yg dirumahnya gacor alias ngoceh mulu disekolah rada pendiam terutama saat disuruh telling something in front of the class. Bukannya bego tp ya itu, rada malu. Meskipun bicara, pastinya singkat. :-(( what a shame…. Thomas jg rada malu dikit. Jgn khawatir, ntar jg pas gedean bakal berani. Sering2 aja diajak mingle dg anak2 diacara2 ultah/piknik bareng. Ato pengajian anak2 disana ato kids event

  9. Sip, hutang dianggap lunas.Sah!Ou, soal Darrel yang unik, tenang aja, Ma.Ingatlah selalu slogan pemerintah yang ini: ‘You are unique. Just like everyone else’ … (mule kumat edannya)*diedit. Soalnya tadi kode ‘italic’nya lupa ditutup di belakang kalimat ‘just like everyone else. :p

  10. awal msk sekolah, agnat juga kaya gitu, suka diem dipojokan trus kalo ditanya gak mau jawab. Tp skrg dah mendingan sih. Mungkin karena msh asing sama lingkungan sekolah ma temen2 baru, jd perlu adaptasi dulu.

  11. ohtrie said: wakakakak…Ku yaqin ngliatnya sih bener nekk…Hanya Darrel sangat up date yang lagi nge”in” selalu dia ikutin…makanya pola berhitungnya GAYUS

    Duh jangan sampai dia tiru2 si Gayus. Amit2. Emang lagi in banget ya si Gayus? Gara2 ngabur ke Bali? Hebat ya, penjara ada plesirannya…he..he.

  12. tintin1868 said: happy belated bday darrel, selalu jadi anak sehat dan bahagiakan mama serta papa dan masimo.. jangan rewel2 ya..kayanya mbak, anak kedua emang agak rebel dibanding anak pertama.. ku perhatiin sih adik dan ponakanku loh.. juga sepupu.. anak pertama biasanya kalem, pendiam, tapi pemimpin sejati.. biar gimana juga semua anak ada karakter masing2..umur 5 tahun masih dong dimanja2in.. ku aja suka peluk2 ponakan yang 6 taon.. ditimang2 pula.. ntar kalu sudah sekolah sd, mana mau mereka digituin ya? jadi pake aja waktu tersisa..

    Aaaamiiin..aaamiiin… makasih banget doanya ya Aunty Tintin. Makanya, apa polanya begitu ya? Prince William dan Prince Henry juga kan kelihatannya yg tengil si Henry. Loh, bandingannya sama pangeran…ha..ha.

  13. tintin1868 said: umur 5 tahun masih dong dimanja2in.. ku aja suka peluk2 ponakan yang 6 taon.. ditimang2 pula.. ntar kalu sudah sekolah sd, mana mau mereka digituin ya? jadi pake aja waktu tersisa..

    Nah, itu dia makanya aku masih suka manja2in dia. Mumpung masih mau.

  14. isaanshori said: hihi.. gurunya suruh pindah rumah jadi tetangganya ibu aja XD

    He…he… nanti coba aku usulin. Paling dia bakal bengong.Eh, ada yang panggil aku Ibu! Ha…ha…ha… emang sih udah emak2. Tapi kok janggal ya, kebiasaan dipanggil “Sus”.

  15. rirhikyu said: tp si darrel, kl dr cerita ini terlihat pintar ^_^v

    Alhamdulillah, aaamiin…moga2 beneran pintar. Makacih Aunty Feb. Dia memang suka melontarkan kalimat2 yang “melebihi umurnya”. Begitu pula kata gurunya. Makanya kalau dia tunjuk tangan, selalu dikasih giliran sama Mrs. Nico. Katanya: “Mungkin dia punya sesuatu yang berharga untuk disampaikan.”

  16. luqmanhakim said: Bukan berkepribadian ganda, pasti ada hal yang susah buat dikeluarin jadi bentukan kata-kata. Moody, aku sih lebih ngeliat Darrel-mu lebih ke arah sana Ma, bukan kepribadian ganda atau jago kandang. Kesian ah, anak dibilang begitu, he he he…Percaya kok setiap anak unik dan beda, diperluas aja lingkungannya, banyakin temen, ntar juga lepas sendiri apa adanya…

    Hi…hi…hi… iya Man. Moody Woodpecker ya? Enggak kok, gue kan biasa pake hiperbola. Kesulitannya banyakin teman di sini ya krn budayanya Man. Di sini mana ada anak2 main di luar keleleran di sekitar wilayah rumah. Ada juga yg begitu waktu gue masih tinggal di campus housing yg isinya kebanyakan anak2 kecil bawaan siswa internasional. Itu juga masih nge-gank sesama bangsanya sendiri.

  17. itapage said: mungkin anak yg dirumahnya gacor alias ngoceh mulu disekolah rada pendiam terutama saat disuruh telling something in front of the class. Bukannya bego tp ya itu, rada malu. Meskipun bicara, pastinya singkat. :-(( what a shame…. Thomas jg rada malu dikit. Jgn khawatir, ntar jg pas gedean bakal berani. Sering2 aja diajak mingle dg anak2 diacara2 ultah/piknik bareng. Ato pengajian anak2 disana ato kids event

    Kata gurunya, kalau disuruh beraktifitas juga dia cuma mau kalau dia minat banget. Kalau enggak, dia ngawasin aja…he…he. Gurunya bilang sih dia pintar, gak ada masalah.. cuma ya itu… bener mungkin kata Luqman, anaknya moody, suka2 dia aje.

  18. puritama said: ngelawan di rumah, ngelawan jugakah di kelasnya?hee kan bagus, mbak.. Darrel enggak gampang dibohongi tuh… ^^

    Kalau di sekolah kayaknya sih gak ngelawan, malah kata gurunya anaknya disiplin, rapih, kalau taruh tas pasti di kotak penyimpanan.

  19. revinaoctavianitadr said: Sip, hutang dianggap lunas.Sah!Ou, soal Darrel yang unik, tenang aja, Ma.Ingatlah selalu slogan pemerintah

    Makasih, tanda terimanya jangan lupa ya! Sah? Kayak lagi akad nikah aje…he…he. Kalau ‘just like everyone else’ berarti sama juga gak unik ya…ha…ha. Slogan pemerintah yg mana ya? Indonesia?

  20. aghnellia said: awal msk sekolah, agnat juga kaya gitu, suka diem dipojokan trus kalo ditanya gak mau jawab. Tp skrg dah mendingan sih. Mungkin karena msh asing sama lingkungan sekolah ma temen2 baru, jd perlu adaptasi dulu.

    Iya Lia, aku juga mengiranya dia bakal kayak gitu cuma di awal2 saja. Tapi… sampai tahun kedua kok masih begitu. Ada sih kemajuannya, sudah mau tunjuk tangan dan jawab2 itu tadi.

  21. renypayus said: Rafa bocahnya pecicilan. mbuh nek wes sekolah nanti 😀

    Masih berapa tahun lagi? Mungkin kalau dari sekarang sudah diajak sering ketemu anak lain dan bergaul, gak akan banyak kesulitan utk adaptasi di sekolah nantinya.

  22. penuhcinta said: Kalau ‘just like everyone else’ berarti sama juga gak unik ya…ha…ha

    Siiiip …Ini menunjukkan bahwa dirimu mudeng.hihi, soalnya pernah aku cobain ke beberapa temen, mereka lempeng aja.Sigh, susah memang kalo sense of humornya tumpul … hihi!

  23. revinaoctavianitadr said: Siiiip …Ini menunjukkan bahwa dirimu mudeng.hihi, soalnya pernah aku cobain ke beberapa temen, mereka lempeng aja.Sigh, susah memang kalo sense of humornya tumpul … hihi!

    Syulurlah! Dapat hadiah ya kalo mudeng? Hi..hi..hi. Jangan mangkok kembang2 atau payung warna-warni ya, udah banyak di rumah.

  24. penuhcinta said: Ada juga yg begitu waktu gue masih tinggal di campus housing yg isinya kebanyakan anak2 kecil bawaan siswa internasional. Itu juga masih nge-gank sesama bangsanya sendiri.

    Ya begitulah dunia, nggak di mana-nggak di mana, sama aja, orang akan ngerasa cocok berkomunitas kalo nemuin kesamaan sifat, ciri juga latar belakang. Kenapa begitu ya? Binun…

  25. penuhcinta said: Becanda Vin… kan pemerintah kita tuh yah… gitu deh… menakjubkan!

    Fiiiuh …*menghembuskan napas legaSoalnya sumpe, sampe detik ini belom pernah ada pemerintah manapun yang mengeluarkan slogan kayak begitu kecuali aparat pemerintahnya doyan maen games Tumblebugs (kalo udah level tinggi, bakal keluar motto unique itu tadi, Ma! :p)

  26. revinaoctavianitadr said: Fiiiuh …*menghembuskan napas legaSoalnya sumpe, sampe detik ini belom pernah ada pemerintah manapun yang mengeluarkan slogan kayak begitu kecuali aparat pemerintahnya doyan maen games Tumblebugs (kalo udah level tinggi, bakal keluar motto unique itu tadi, Ma! :p)

    Ih, mainan apa pulak tuh Tumblebugs? Game komputer ya? Aku suka main monopoli di Pogo.com. Ketahuan cuma bisa mimpi jadi kaya… ha… ha… ha.

  27. penuhcinta said: Kata gurunya, kalau disuruh beraktifitas juga dia cuma mau kalau dia minat banget. Kalau enggak, dia ngawasin aja…he…he. Gurunya bilang sih dia pintar, gak ada masalah.. cuma ya itu… bener mungkin kata Luqman, anaknya moody, suka2 dia aje.

    kalo gitu dia bakat jadi MANDOR ma….ato pengawas ujian nasional hahaaaa

  28. revinaoctavianitadr said: Biasanya yang kayak begitu basicnya adalah mereka yang sulit untuk beradaptasi, Man. Enggak nyaman berada di lingkungan yang asing. Comfort zone-nya sempit.

    He he he, ini dia Vin. Aku juga kalo ketemu sama kumpulannya ikhwan-akhwan dan mereka ngomong ana-anaan, lantas berbahasa Arab sepenggal-sepenggal gitu, aku jadi merasa asing dan confort zone-ku terganggu. Berarti aku sama juga dong dengan kondisi orang yang mencari lingkungan yang sama?

  29. penuhcinta said: Ada sih kemajuannya, sudah mau tunjuk tangan dan jawab2 itu tadi.

    hehehee..giliran anak gw yg sering tunjuk tangan malah dilewatin mulu, kebanyakan sih….:-))

  30. penuhcinta said: He…he… nanti coba aku usulin. Paling dia bakal bengong.Eh, ada yang panggil aku Ibu! Ha…ha…ha… emang sih udah emak2. Tapi kok janggal ya, kebiasaan dipanggil “Sus”.

    ya dipanggil ibu dong. kan dah punya buah hati ^__^

Makasih ya udah kasih komen.